Sabtu 23 Jun 2018 12:51 WIB

Ini Risiko Anak Gemar Dengarkan Musik Melalui Headphone

Sekitar 14 persen anak alami kesulitan dalam mendengar pada frekuensi tinggi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Didi Purwadi
Penggunaan headphone, smartphone, serta lingkungan yang bising meningkatkan risiko kehilangan pendengaran.
Foto: pixabay
Penggunaan headphone, smartphone, serta lingkungan yang bising meningkatkan risiko kehilangan pendengaran.

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Para peneliti menemukan studi bahwa anak-anak yang mendengarkan musik melalui perangkat headphone, memiliki risiko lebih besar terganggu pendengarannya. Studi dari Belanda ini menunjukkan gangguan pendengaran itu berhubungan dengan kebisingan.

Dilansir di Reuters, para peneliti melakukan pemeriksaan terhadap hasil tes pendengaran sebanyak 3.316 anak-anak yang berusia sembilan hingga 11 tahun. Mereka juga meminta informasi dari orang tua mengenai keluhan dari anak-anak mereka. Selain itu, orang tua juga diminta untuk memberikan informasi mengenai seberapa sering anak-anak mereka menggunakan pemutar musik portabel dan seberapa tinggi mereka biasanya mengatur volume.

Hasilnya, setidaknya sebanyak 443 anak atau sekitar 14 persen dari jumlah total anak mengalami kesulitan dalam mendengar pada frekuensi tinggi. Mereka mengalami gangguan pendengaran frekuensi tinggi, terutama pada orang yang lebih muda, sering disebabkan oleh paparan kebisingan.

Anak-anak yang menggunakan pemutar musik portabel hanya satu atau dua hari seminggu lebih dari dua kali lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran karena anak-anak yang tidak menggunakan perangkat sama sekali. Hal itu terlepas dari berapa lama mereka mengenakan headphone atau seberapa tinggi mereka mengatur volume.

Penulis utama dalam studi yang merupakan akademis dari Erasmus University Medical Center, Dr Carlijn le Clercq mengatakan, studi itu menunjukkan bahwa paparan musik mungkin mempengaruhi pendengaran pada usia muda. “Meskipun kami tidak dapat menyimpulkan dari penelitian ini bahwa pemain musik menyebabkan gangguan pendengaran ini, tapi studi kami menemukannya,” ujarnya.

Dia melanjutkan, hal ini penting sebab gangguan pendengaran tidak dapat diubah. “Dengan demikian memiliki konsekuensi seumur hidup," kata le Clercq.

Sementara, dalam penelitian lain, lebih dari sembilan dari 10 anak-anak dan remaja yang lebih tua menggunakan beberapa jenis pemutar musik portable, seperti smartphone atau tablet yang digunakan untuk pendidikan dan rekreasi. Hal itu menurut para peneliti di JAMA Otolaryngology. 

Dengan gangguan pendengaran yang berhubungan dengan kebisingan, suara dapat terdengar teredam atau jauh. Hal ini kadang-kadang tejadi dan bersifat sementara, seperti halnya terjadi setelah konser yang keras. Namun, gangguan tersebut bisa menjadi permanen dengan paparan suara berulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement