REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah penelitian telah menemukan, memiliki tubuh gemuk saat masih anak-anak akan meningkatkan risiko arthritis (radang sendi) di pinggul dan lutut.
Obesitas pada orang dewasa diketahui berkontribusi dan memperburuk radang sendi. Kemudian penelitian baru menunjukkan bahwa, obesitas dari seorang anak juga meningkatkan kemungkinan arthritis di kemudian hari.
Berat badan seorang anak sebenarnya mempengaruhi peluang mereka untuk mengembangkan arthritis pinggul dari berat badan mereka di masa dewasa. Penelitian itu dilakukan setelah sepertiga anak-anak yang meninggalkan sekolah dasar mengalami kelebihan berat badan di Inggris, dengan 22 ribu dari mereka digolongkan sebagai obesitas.
Obesitas disebut sebagai krisis kesehatan global dan dikenal memiliki konsekuensi serius seperti kanker dan penyakit jantung. Para ilmuwan yang melakukan penelitian mengatakan hasilnya harus menambahkan lebih banyak urgensi mengurangi berat badan.
Penelitian, oleh European League Against Rheumatism (EULAR), menemukan hubungan antara obesitas pada anak-anak dan osteoarthritis, bentuk paling umum dari kondisi dan yang biasanya berhubungan dengan orang tua.
"Obesitas baik pada masa kanak-kanak dan dewasa adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting. Data ini menunjukkan hubungan sebab-akibat dengan osteoartritis harus menambah dorongan lebih lanjut untuk mengatasi masalah obesitas dan mengurangi cacat terkait," kata Johannes W. Bijlsma, presiden EULAR, dilansir dari laman Daily Mail, Senin (18/6).
Penelitian itu didasarkan pada pengukuran Body Mass Index (BMI), yang membandingkan tinggi, dan berat badan seseorang untuk menentukan apakah mereka kelebihan berat badan. Orang dengan BMI lebih dari 30 dianggap obesitas, kecuali mereka sangat berotot, dan kisaran yang sehat adalah 18,5 hingga 24,9.