Jumat 15 Jun 2018 15:15 WIB

Ini Cara Pertahankan Kebiasaan Baik Setelah Ramadhan

Kebiasaan baik seperti berpuasa bisa diterapkan secara perlahan

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang remaja muslim membaca Alquran pada bulan Ramadan Masjid Al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh, Aceh, Rabu (23/5). Selain berpuasa, umat muslim mengisi bulan Ramadan dengan memperbanyak ibadah, membaca Alquran, berzikir di dalam masjid.
Foto: Irwansyah Putra/Antara
Seorang remaja muslim membaca Alquran pada bulan Ramadan Masjid Al-Makmur, Lampriet, Banda Aceh, Aceh, Rabu (23/5). Selain berpuasa, umat muslim mengisi bulan Ramadan dengan memperbanyak ibadah, membaca Alquran, berzikir di dalam masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan berakhir, apakah Anda bernapas lega? Apakah Anda akan kembali ke kebiasaan buruk sebelum Ramadhan, atau mencoba mempertahankan kebiasaan baik setelah Ramadhan?

Apakah Anda akan berhenti berpuasa sunah dan hanya berpuasa pada Ramadhan berikutnya? Itu bisa dikatakan lebih sulit mempertahankan hal-hal baik setelah Ramadhan. Namun, ada cara sukses untuk melakukannya, dilansir dari Productive Muslim, Jumat (15/6).

 

1. Membentuk kebiasaan baik

Tindakan yang dilakukan konsisten, bahkan dalam porsi sedikit sangat menyenangkan Allah. Imam Syafii pernah berkata, Tidak ada satupun yang lebih utama setelah menunaikan kewajiban selain menuntut ilmu."

Oleh sebab itu, jika Anda ingin mencari pengetahuan sepanjang hidup, maka Anda ahrus membangun keberhasilan saat Ramadhan dan setelahnya.

 

2. Jangan membandingkan diri dengan orang lain

Salah satu cara mudah untuk gagal mengaplikasikan kebaikan saat dan setelah Ramadhan adalah membandingkan diri Anda dengan orang lain. Ya, sahabat Anda mungkin saja sudah khatam Al Quran empat kali selama Ramadhan, sementara Anda baru menyelesaikan setengahnya sejak tahun lalu.

Anda hampir tak pernah membaca Al Quran dalam sepekan. Akan tetapi, jangan eprnah berputus asa pada Allah.

Allah SWT berfirman, Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (QS Az Zumar 53-54)

Ketahuilah bahwa Allah melihat tindakan Anda sendiri tanpa membandingkan Anda dengan hamba-Nya yang lain.

photo
Ilustrasi anak berpuasa, menunggu berbuka puasa, menunggu berbuka, godaan puasa.

3. Biasakan berpuasa

Ada banyak hadis menyarankan pentingnya berpuasa Senin dan Kamis. Rasulullah SAW bersabda, Berbagai amalan dihadapkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa. (HR Tirmidzi)

Dari Abu Ayyub al-Ansari RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh. (HR Muslim)

Abu Dzar al Ghifari berkata bahwa Rasulullah SAW pernah memerintahkan mereka agar berpuasa sebanyak tiga hari pada setiap bulan, yaitu apa yang dinamakan dengan hari putih; tanggal ketiga belas, keempat belas dan kelima belas. Nabi SAW bersabda, Itu semua seperti berpuasa sepanjang waktu. (HR An Nasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amar bahwa Rasulullah SAW telah bersabda,Puasa yang paling disukai Allah adalah puasa Daud dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Daud. Dia tidur sepanjang malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari. (HR Ahmad)

 

photo
Berdoa kepada Allah/ilustrasi

4. Rajin berdoa

Allah Maha Mendengar semua panggilan hamba-Nya, sebagaimana firman-Nya, Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (Al-Baqarah 186)

Jadi, jangan menahan diri. Inilah kesempatan Anda meminta semua yang Anda inginkan dan butuhkan dalam hidup. Kesempatan Anda untuk bersyukur kepada Allah, agar keberadaan Anda diberkati.

Agar Anda tetap produktif, jangan lupa doa berikut, sederhana, namun singkat dan kuat, "Allahumma innii audzubika minal hammi wal hazani. Wa audzubika minal ajzi wal kasali. Wa audzubika minal jubni wal bukhli. Wa audzubika min gholabatid daini wa qohrir rijaal."

Artinya, "Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari kegelisahan dan kesedihan, dan aku berlindung kepadaMu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung kepadaMu dari sifat pengecut dan bakhil, dan aku berlindung kepadaMu dari beban hutang dan kesewenang-wenangan orang lain." (Sumber: Do'a Ma'tsurat)

 

5. Terapkan perlahan

Jika Anda tak bisa melakukan cara pertama hingga keempat sekaligus, maka lakukan perlahan. Fokus pada satu cara yang bisa Anda lakukan berkelanjutan. Sekali lagi, jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain. Fokus pada apa yang berhasil Anda lakukan dan pertahankan.

Urusan Anda adalah antara Anda dan Allah. Jangan biarkan orang lain menghalangi Anda dalam perjalanan spiritual Anda sendiri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement