REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Superstar Bollywood, Priyanka Chopra meminta maaf, setelah kehebohan atas serial TV Amerika Serikat, Quantico yang menunjukkan dia mengungkap sebuah plot teror yang dilakukan nasionalis Hindu India. Episode thriller mata-mata serial Quantico dengan karakter Chopra, seorang agen FBI bernama Alex Parrish, menggagalkan rencana tersebut dan memperhatikan salah satu teroris mengenakan rosario Hindu.
Episode itu, yang ditayangkan pada tanggal 1 Juni, memicu kemarahan di India dengan banyak penggemar yang menggunakan media sosial untuk "mempermalukan" aktris kelahiran India itu, dan menyebutnya "pengkhianat". Chopra, mantan Miss World mengatakan, ia orang India yang bangga dan itu tidak akan pernah berubah.
"Saya sangat sedih dan menyesal bahwa beberapa telah dilukai oleh episode baru Quantico. Itu tidak dan tidak akan pernah menjadi niat saya. Saya dengan tulus meminta maaf," tulis Chopra lewat Twiter, dilansir dari laman Malay Mail, Senin (11/6).
Baca juga: Priyanka Chopra Ajak Dunia Peduli Krisis Rohingya
ABC Studios, produser drama kriminal turut menawarkan permintaan maaf saat membela Chopra yang merupakan aktor utama dari pertunjukan tersebut. Episode itu telah membangkitkan banyak emosi, banyak yang secara tidak adil ditujukan pada Priyanka Chopra, yang tidak menciptakan pertunjukan, juga tidak menulis atau mengarahkannya.
"Pertunjukan ini menampilkan antagonis dari banyak etnis dan latar belakang berbeda, tetapi dalam kasus ini kami secara tidak sengaja dan sayangnya melangkah ke dalam masalah politik yang rumit. Itu tentu bukan niat kami untuk menyinggung siapapun," sebut ABC Studios dalam sebuah pernyataan.
Pembicaraan mengenai Chopra ramai di Twitter sejak siaran tersebut. Protes jalanan juga diadakan di New Delhi yang menuntut ia dikirim ke Pakistan sebagai hukuman.
"Penghianatan seperti dia adalah penghinaan terhadap India. Dia secara sadar menyetujui untuk bertindak. Malu," cicit Jagriti Shukla, seorang jurnalis, di Twitter.
"Pemerintah harus membatalkan paspor @priyankachopra, dan tidak boleh membiarkannya memasuki negara kita ... Biarkan dia tinggal di Hollywood & jilat sepatu bot Pakistan. Pengkhianat," kata Sumit Kadel, kritikus film, di situs mikro-blogging.