REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan Muslim untuk saling memberi hadiah satu sama lain. Salah satu manfaatnya adalah mempererat ukhuwah karena memberi dan menerima hadiah menumbuhkan rasa saling menyayangi.
Manfaat lain memberikan hadiah juga terbukti lewat studi ilmiah. Riset telah terbit dalam jurnal Medical Education, dan hasilnya dipresentasikan pada kongres medis Euroanaesthesia 2018 di Kopenhagen, Denmark. Penelitian itu berfokus pada tutor perkuliahan yang memberikan hadiah biskuit cokelat kepada para mahasiswa. Setelah dianalisis, penerima hadiah cenderung menganggap sang pemberi hadiah sebagai sosok yang menyenangkan.
Tutor yang memberi hadiah juga secara signifikan mendapat skor evaluasi yang lebih tinggi dari para mahasiswa. Aksi itu pada akhirnya juga berpengaruh pada bagaimana fakultas menilai kualitas diri tutor tersebut.
Salah satu peneliti, Manuel Wenk, mengajak khalayak untuk melihat eksperimen sosial tersebut dari berbagai sisi. Meski mengungkap manfaat dari memberikan hadiah, penelitian juga menyoroti evaluasi bisa diintervensi.
Dengan kata lain, survei "SETs" yang selama ini meninjau kualitas pengajar bisa jadi kurang efektif. Validitasnya dapat dipertanyakan, mengingat instrumen itu pun digunakan untuk membuat keputusan di tingkat fakultas.
"Sisi positifnya, temuan kami dapat menstimulasi ide-ide baru bagi para pengajar yang berusaha meningkatkan dan mengontrol skor SETs mereka," ujar Wenk, dikutip dari laman inews.co.uk.