Senin 04 Jun 2018 23:35 WIB

TMII Hadirkan Konsep Reborn Mulai 2019

TMII ingin mengemas budaya-budaya Indonesia dengan konsep zaman kekinian.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suasana wisatawan menikmati salah satu wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) , Jakarta Timur.
Foto: dok Republika
Suasana wisatawan menikmati salah satu wahana di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) , Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Peneliatan Pengembangan dan Budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Putu Supadma Rudana mengatakan, TMII akan menghadirkan konsep reborn atau pembangunan lima tahun (pelita) secara berkelanjutan mulai 2019 mendatang. Konsep tersebut diharap dapat membangun dan memajukan kebudayaan Indonesia kembali di mata dunia.

"Kedepannya harapanya adalah (TMII) hadir kembali menjadi bagian utama dalam memajukan seni budaya, kebudayaan, dan penunjukan peradaban kita yang luar biasa. Dan akhirnya dicintai oleh berbagai dunia,' kata Putu di Gedung BPP TMII, Jakarta Timur, Senin (4/6).

Putu menuturkan, reborn sendiri merupakan semangat menjadikan TMII lahir kembali untuk memberi inspirasi dalam menuju Indonesia Emas di 2045. Konsep tersebut, sesuai dengan cita-cita dari pendiri TMII sendiri yaitu Siti Hartinah atau Tien Soeharto yang merupakan istri dari Presiden Indonesia ke-2.

"Semangat membangun TMII reborn dari 2019, dalam arti kita membangun rencana pembangunan lima tahun. Dari 2019 Kita sebut repelita, sehingga pelita satu, pelita dua, pelita tiga, pelita empat dan lima menuju Indonesia emas 2045 mendatang," tambahnya.

Dalam menjalankan konsep tersebut, kata dia, dibutuhkan kontribusi dari semua pihak. Baik itu dari masyarakat, pemerintah dan pelaku bisnis yang dapat memberikan dukungan dan kontribusinya kepada TMII dengan datang dan menyelenggarakan segala kegiatannya di TMII.

"Pemerintah bisa melakukan kegiatannya di Taman Mini, tidak perlu di hotel-hotel, karena TMII bisa menjadi ruang interaksi yang penting bagi ruang seni budaya kita. Anak-anak sekolah datang ke TMII untuk bisa berbagi inspirasinya," katanya.

Bahkan, TMII juga ingin menampilkan hal-hal yang berbau tradisional, namun dikemas dengan zaman kekinian. Hal tersebut dilakukan guna menyasar kaum milenial untuk dapat mengetahui dan mencintai budayanya sendiri.

"TMII hadir ingin menampilkan hal-hal yang berbau tradisional, local wisdom atau kearifan lokal dari seni budaya nusantara, dan kuliner nusantara. Tapi harus dikemas dengan zaman kekinian. TMII tentu hadir kembali ingin meneguhkan seni budaya dengan kemasan era kekinian dan diminati oleh generasi milenial," ujarnya.

Putu juga berharap, dengan semangat untuk membangun TMII dengan konsep reborn ini dapat menginspirasi negara lain di dunia. Sebab, Indonesia diunggulkan dengan keberagaman budayanya yang unik dan luar biasa.

"Kira-kira 27 tahun kemudian (menuju Indonesia Emas di 2045) sehingga TMII menjadi ikon utama meneguhkan kebudayaan dunia dan salah satunya kebudayaan Indonesia yang luar biasa menginspirasi bangsa-bangsa lain di dunia. Dan Indonesia sangat layak dan mampu untuk menjadi ikon utama itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement