REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sukses merilis film perdana mereka, Posesif, Palari Films siap merilis film terbaru yang direncanakan akan tayang pada September 2018. Film terbaru tersebut yaitu Aruna dan Lidahnya.
Diadaptasi dari novel karangan Laksmi Pamuntjak, film ini mengangkat tema persahabatan dan kuliner yang dibalut intrik dan konspirasi. Empat orang sahabat berada dalam sebuah road trip yang mengubah mereka menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Lika liku kehidupan mereka yang berumur 30-an itu dipotret dalam kisah bergenre drama yang diarahkan oleh Edwin dan ditulis oleh Titien Wattimena. Sementara yang bertindak sebagai produser yaitu Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy.
Menurut Zaidy, Aruna dan Lidahnya akan memberikan sesuatu yang berbeda dari film Indonesia lainnya. Film ini menampilkan perjalanan kuliner Nusantara yang sangat menarik, selain itu juga para karakternya berusia 30 tahun rentang umur yang jarang ditampilkan di kisah perfilman Indonesia.
"Film ini juga dipenuhi dengan obrolan-obrolan seputar kehidupan, profesi para karakternya dan juga urusan percintaan yang banyak dibicarakan di meja makan," ujar Zaidy, Kamis (31/5).
Sementara itu bagi sang sutradara, Edwin, film ini bukan hanya tentang makanan, tapi juga tentang manusia. Karena itu film akan banyak menampilkan dialog di antara para karakternya. Fokus utamanya adalah hubungan para karakter juga bagaimana mereka menemukan diri sendiri.
"Saya memang ingin mencoba menampilkan manusia-manusia yang berbicara dengan sesamanya, mengekspresikan perasaannya lewat bahasa dan kata-kata," kata Edwin.
Film ini dibintangi oleh aktor-aktor kenamaan Tanah Air seperti Dian Sastro, Nicholas Saputra, Oka Antara dan Hannah Al Rashid. Empat aktris ini dipertemukan untuk menerjemahkan karya tulisnya ke dalam bentuk ekspresi yang nyata.
Dian Sastro berperan sebagai Aruna, Oka Antara sebagai Farish, Hannah Al Rashid memerankan Nad serta Nicholas Saputra diperankan oleh Bono. Menurut Edwin, semua karakter di film ini memiliki keunikannya masing-masing dan menimbulkan kekayaan tersendiri dalam hubungan antar tokoh.