Senin 28 May 2018 17:32 WIB

LSF dan Komunitas Film: Perbanyak Film tentang Pancasila

Upaya pembumian nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan.

Charles bersama anggota DPR lainnya, Dave Laksono, Arvin Hakim Thoha dan Eva Sundari memdampingi sutradara sekaligus produser Film LIMA, Lola Amaria, dan Komunitas Pancasila untuk Generasi Muda mediasi dengan LSF di Kantor LSF, Jakarta, Senin (28/5).
Foto: Istimewa
Charles bersama anggota DPR lainnya, Dave Laksono, Arvin Hakim Thoha dan Eva Sundari memdampingi sutradara sekaligus produser Film LIMA, Lola Amaria, dan Komunitas Pancasila untuk Generasi Muda mediasi dengan LSF di Kantor LSF, Jakarta, Senin (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Sensor Film (LSF), pemilik Film LIMA dan komunitas yang tergabung dalam ‘Pancasila untuk Generasi Muda’ sepakat untuk memperbanyak film-film bertemakan Pancasila. Ketua LSF, Ahmad Yani Basuki, mengakui film-film berkualitas yang mengangkat tema tentang Pancasila dan kebhinekaan masih sangat terbatas di Indonesia.

Oleh karenanya, LSF menunggu sineas Indonesia untuk memproduksi film-film berkualitas seperti yang telah dilakukan Lola Amaria dan kawan-kawan.“Film-film ini perlu diperbanyak dan harus cukup intens, dengan sudut pandang masing-masing,” kata Basuki.

Anggota Komisi I DPR, Charles Honoris menilai upaya-upaya pembumian nilai-nilai Pancasila, seperti yang dilakukan melalui film LIMA ini harus terus digalakkan. Ini agar kita bisa menjadikan Pancasila sebagai bintang penuntun bagi bangsa Indonesia.

Charles bersama anggota DPR lainnya, Dave Laksono, Arvin Hakim Thoha dan Eva Sundari memdampingi sutradara sekaligus produser Film LIMA, Lola Amaria, dan Komunitas Pancasila untuk Generasi Muda mediasi dengan LSF di Kantor LSF, Jakarta, Senin (28/5).

Menurutnya, Film LIMA sejalan dengan program pemerintahan Jokowi yang sangat tegas memerangi tindakan intoleransi dan radikalisme. “Oleh karena itu kita perlu film yang mengangkat tema Pancasila untuk kontra narasi radikalisme dan sebagainya,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.

Lola Amaria mengatakan, masih harus berdiskusi dengan tim internal Film LIMA soal kemungkinan penurunan klasifikasi film menjadi 13 tahun ke atas. “Keputusannya apa, saya harus meeting dulu,” kata Lola.

Untuk diketahui, Film LIMA akan tayang di bioskop-bioskop nasional mulai 31 Mei 2018. Penayangan perdana ini untuk menyambut Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Soal permintaan penurunan klasifikasi Film LIMA dari 17 tahun ke atas menjadi 13 tahun ke atas, Basuki mengatakan, sudah ada mekanisme sesuai aturan dan undang-undang terkait hal itu. Basuki juga tidak mau membuka bagian mana dalam Film LIMA yang membuat film tersebut diklasifikasikan 17 tahun ke atas.

“Karena itu ada sensivitasnya, biarlah menjadi konsumsi internal LSF dan pemilik film. Agar semua terjaga dengan baik, karena ini juga film yang baik,” kata Basuki.

 

 

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement