Kamis 24 May 2018 03:50 WIB

Fenita Arie Harap Media Mainstream Menyajikan Kedamaian

Fenita berharap media dapat selalu netral dalam mengangkat isu-isu sensitif.

Rep: Farah Nabila Noersativa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasangan publik figur Arie Untung dan Fenita Arie
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Pasangan publik figur Arie Untung dan Fenita Arie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presenter Indonesia yang juga figur publik Fenita Arie berharap media mainstream dapat selalu netral dalam mengangkat isu-isu sensitif, terutama yang kerap dikaitkan dengan agama. Media menurut dia perlu lebih banyak menyajikan berita-berita dengan isu-isu yang menghangatkan dan memberikan kedamaian.

Ia berpendapat masyarakat saat ini sangat mudah mengikuti arus yang diangkat oleh media mainstream. Tidak sedikit juga yang terpengaruh isu-isu dari media sosial. “Mendingan kita menjaga kedamaian saja,” kata Fenita saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (23/5).

Fenita berharap masyarakat tak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang terpapar dari media sosial dan mengajak masyarakat untuk terus menjaga kedamaian di tengah banyaknya isu yang panas. “Menjaga semuanya itu jangan jadi tambah kisruh,” ungkapnya.

Fenita pun ikut menanggapi soal viralnya video berisi gerakan memeluk wanita bercadar dan seorang laki-laki dengan mata tertutup viral di media sosial akhir-akhir ini. Baginya gerakan tersebut menunjukkan kesedihan umat Islam di Indonesia.

“Itu salah satu kesedihan ya sebenarnya, karena saudara-saudara kita harus melakukan seperti itu. Padahal mereka juga tidak ada salah apa-apa. Tapi dituding bahwa mereka ini dianggap sebelah mata,” kata Fenita.

Ia pun merasa prihatin adanya anggapan yang berbeda terhadap saudari-saudari Muslim-nya, sehingga harus melakukan gerakan tersebut. Sebab, menurut dia, tak ada yang salah dari pemakaian niqab yang memang ada dalam ajaran agama Islam.

Fenita mengatakan, gerakan seperti ini sebenarnya juga pernah dilakukan oleh masyarakat Muslim di negara-negara dengan minoritas Muslim. Gerakan itu, kata dia, untuk memberikan anggapan positif bahwa Islam merupakan agama yang hangat.

“Jadi, ketika ada gerakan ini kan sama kayak gerakan-gerakan yang pernah dilakukan di negara-negara lain, sebelumnya kan waktu itu di negara Perancis juga pernah ada gerakan seperti ini. Menunjukkan bahwa Muslim itu bukan teroris,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement