Rabu 23 May 2018 11:00 WIB

Menjajal Sedap Pedas Ayam Woku Balanga

Tidak mudah menemukan menu sajian ayam woku di kota selain Manado.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ayam Woku Balanga, makanan asli Indonesia bercita rasa pedas yang menjadi panganan khas Kota Manado, Sulawesi Utara.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Ayam Woku Balanga, makanan asli Indonesia bercita rasa pedas yang menjadi panganan khas Kota Manado, Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pecinta kuliner pedas pasti sudah pernah mendengar makanan asli Indonesia bernama ayam woku balanga. Ya, sedap rasa ayam pedas khas Kota Manado, Sulawesi Utara tersebut, memang kerap meninggalkan kesan tersendiri bagi lidah-lidah yang mencicipinya.

Menemukan ayam woku balanga di Kota Manado tentu tidak sulit. Selain karena ayam woku merupakan makanan khas, cita rasanya memang sulit ditandingi kreasi-kreasi panganan berbahan ayam lain yang ada di Kota Manado.

Woku sendiri merupakan bumbu yang terdiri dari berbagai rempah-rempah khas Kota Manado. Sedangkan, balanga merupakan benda sejenis guci keramik khas Suku Dayak, yang kerap dianggap sebagai benda sakral.

Sayangnya, tidak mudah memang menemukan menu sajian ayam woku di kota-kota lain, terutama yang penyajiannya menggunakan balanga. Karenanya, walau terdiri dari bahan-bahan yang cukup banyak, membuatnya sendiri jadi alternatif untuk menikmati ayam woku.

Untuk membuatnya, diperlukan bahan-bahan seperti satu ekor ayam yang telah dipotong filet dengan potongan belah dada menjadi dua bagian. Bagian ceker, leher dan kepala memang tidak dipakai.

Ada pula satu jeruk nipis peras, tiga batang serai bagian putihnya, delapan daun jerk yang dihilangkan tengahnya dan diiris tipis-tipis, empat daun pandan yang diiris tipis, serta dua daun kunit yang dihilangkan tengahnya dan disobek-sebek.

Satu setengah tomat merah yang diiris-iris, dua cabai merah yang diiris serong tipis-tipis, tiga cabe rawit orange, satu siung bawang putih besar, iris tipis-tipis dan agak lebar, tiga batang hijau daun bawang, satu liter air, minyak, garam dan merica bubuk.

Persiapan, haluskan 11 siuang bawang merah, empat siung bawang putih, lima cabe merah, tujuh cabe rawit merah, delapan butir kemiri yang disangrai, tiga centimeter kunyit kupas yang dibakar, 2,5 centimeter jahe yang dikupas, satu sendok garam.

"Tambahkan 1/8 sendok teh merica bubuk putih dan setengah sendok teh gula," kata Chef Juna, salah satu juru masak populer Indonesia, saat memberi demo masak ayam woku balanga di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Selama membuat bumbu halus itu, dapat dimulai pula pembuatan kaldu ayam praktis dengan memasukkan tulang-tulang ayam yang telah dicuci dan dipotong kecil-kecil ke panci. Larutkan dengan satu liter air minum, dan tiga batang daun bawang bagian putihnya.

Masak hingga air mendidih, kecilkan api dan ditunggu sampai ke luar gelembung-gelembung kecil selama delapan menit, sambil sesekali menyaring lemak yang mengambang. Setelah itu, saring lalu sisihkan sekitar 500 mililiter.

Kemudian, lumuri ayam dengan air jeruk nipis, diamkan sekitar 10 menit, dan bilas dengan air bersih sampai tiris. Tumis bumbu halus sampai harum aromanya, masukkan batang serai, daun jeruk, daun pandan, daun kunyit, diaduk sampai merata sebelum memasukkan tomat.

Masukkan cabe merah dan cabe rawit, lalu masukkan ayam yang sudah dilumuri jeruk nipis tadi, diaduk sejenak dan masukkan bawang putih. Setelah ayam berubah warna atau putih matang di sisi-sisinya, tuangkan kaldu ayam dan masak sampai mendidih.

Setelah mendidih, kecilkan apinya, masak sampai ayam matang dan air menyatu. Tambahkan irisan daun bawang, cicipi, tambahkan garam dan merica bubuk putih jika perlu, tentu sesuai selera masing-masing.

"Setelah hampir matang, masukkan irisan daun bawang, tunggu surut, masukkan irisan daun pandang, potongan daun pandang jangan terlalu lebar karena untuk dimakan," ujar Juna.

Setelah bumbu terserap ayam dan wangi dedaunan yang dimasukkan sudah ke luar, masakan sudah bisa diangkat. Untuk menjaga ciri khas, tentu saja penyajiannya dapat menggunakan balanga atau semacam guci-guci dari tanah liat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement