Ahad 20 May 2018 07:10 WIB

Film The Gift Diputar dengan Bioskop Bisik

Salah satu karakter The Gift digambarkan sebagai seorang tuna netra.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Indira Rezkisari
Film The Gift.
Foto: Seven Sunday Film
Film The Gift.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seven Sunday Films meluncurkan karya Hanung Bramantyo dalam film "The Gift". Dalam pemutaran press screening juga diikuti dengan penonton penyandang disabilitas beserta relawan, yang biasa disebut sebagai 'bioskop bisik'.

"Pada pemutaran film ini ada 'bioskop bisik'. Dengan alasan satu yang pasti kita saling menyayangi, dan ada tokoh Harun di film ini yang juga seorang tunanetra," kata presenter, Ben Kasyafani, sebelum pemutaran film The Gift di Jakarta, Sabtu (19/5).

Melalui 'bioskop bisik' para relawan yang juga sebagai pembisik dapat menceritakan suasana ketika tidak ada dialog dalam film. Dan melalui bisikan film mereka tetap dapat berimajinasi sesuai dengan apa yang disampaikan relawan.

Para relawan dan penonton memenuhi bangku atas studio dua XXI Epicentrum. Para pembisik harus dapat menjelaskan adegan yang terjadi, dan menceritakan raut muka tokoh dalam film, namun memang tidak harus sampai detil.

photo
Film The Gift.

Film 'The Gift' bertema Drama ini berkisah tentang romansa anak manusia dalam menemukan cinta, sekaligus makna hidup melalui pengorbanan yang dilakukan demi cinta sejati. Diperankan oleh Reza Rahadian bersanding dengan Ayushita Nugraha. Dion Wivoko, dan artis kawakan Christine Hakim sebagai para pemeran utama.

Reza Rahadian, kali ini berperan sebagai pria disabilitas dan misterius yang belum pernah ia perankan di film-film sebelumnya. Sedangkan Tiana diperankan Ayushita, seorang novelis, yang memprotes Harun (Reza Rahadian), pemilik kontrakannya, karena merasa terusik oleh suara musik yang terlalu keras.

Kemudian Tiana menyadari ternyata Harun merupakan seorang tuna netra yang memilih menutup diri dari dunia luar dan bergeming dalam kesendirian. Seiring berjalannya waktu, Harun yang keras kepala dan satir akhirnya membuka diri. Kedekatan mereka berujung dengan perasaan cinta satu sama lain.

Beragam kejadian terjadi pada mereka seolah menghantarkan pada perjalanan akan pengorbanan, dan keterbatasan manusia. Semangat pengorbanan, dan cinta kasih kepada sesama inilah yang hendak dibagikan lewat film ini kepada seluruh insan pecinta perfilman Indonesia bahkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement