Kamis 17 May 2018 02:04 WIB

Komplikasi Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Lima Terbesar

Penyakit ini sering tidak diketahui karena tidak diiringi dengan keluhan.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolanda
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Foto: torange
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat komplikasi penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) menjadi penyebab kematian nomor lima terbesar di Indonesia. Penyakit ini dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin karena sering tanpa keluhan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Cut Putri Arianie mengatakan, karena tidak ada keluhan, penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. Karena terlambat diketahui, hipertensi menjadi penyebab kematian nomor lima terbesar di Tanah Air.

"Berdasarkan Survei Sample Registration System (SRS) 2014 menunjukkan hipertensi dan komplikasinya sebagai penyebab kematian nomor lima terbesar di Indonesia," katanya saat press briefing hipertensi 2018, di Jakarta, Rabu (16/5).

Mirisnya, hanya satu dari tiga orang di dunia yang terdiagnosis menderita hipertensi. Sisanya, mereka tidak mengetahui menderita penyakit tidak menular (PTM) ini. Sementara, hanya sepertiga atau 36,8 persen yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya 0,7 persen yang minum obat. 

Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat yaitu kurang konsumsi sayur dan buah, serta konsumsi garam berlebih, obesitas, kurang aktivitas fisik, stres, dan konsumsi alkohol. Ia menyebut masyarakat bisa melakukan cek rutin, dan diet seimbang untuk mengurangi gejala hipertensi.

"Misalnya diet seimbang termasuk konsumsi gula jangan lebih dari empat sendok, garam satu sendok teh, minyak lima sendok. Kemudian rajin cek kesehatan ke pos pembinaan terpadu (posbindu)," ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement