REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi food blogger tak sekadar makan-makan dan menampilkan ulasan serta foto makanan di blog. 'Profesi' ini juga dinilai butuh komitmen dan disiplin dalam menyajikan konten yang berkualitas dan berkelanjutan.
Hal ini diungkapkan salah satu food blogger di Indonesia Hans Danial. Pemilik nama lengkap Stanislaus Hans Danial Subianto merintis blog eatandtreats sejak enam tahun lalu. Ia mengaku tidak mudah menerapkan konsitensi dan displin, namun dari situlah food blogger kemudian meraih apresiasi.
"Selalu ingetin ke diri sendiri untuk update sesuai perjanjian dengan diri sendiri di awal mulai ngeblog. Kalau tiga kali seminggu ya harus tetep update tiga kali, mau secapek apa pun," ungkapnya saat ditemui Republika.co.id usai peluncuran Traveloka Eats di Jakarta belum lama ini.
Hans juga mengungkapkan food blogger juga harus cerdas dan jujur saat mengulas makanan. "Waktu baru dua tahun awal-awal blogging, I was like super super mean kalau mengulas makanan. Tapi sekarang ya, udah lebih grow up, if you want to criticize, be smart," jelasnya.
Dalam mencari tempat makan yang akan diulas di blognya, Hans mengaku tak hanya semata-mata mencari tempat yang sedang populer saja. Tapi ia juga tetap mengikuti keinginan hatinya.
"Kalau ada tempat atau makanan yang sedang tren tentunya pengen ikut ngeliput, tapi most of the times, I follow what I want at that moment," ujar Hans.