Jumat 11 May 2018 09:34 WIB

Gulab Jamun, Makanan Manis Khas India

Gulab Jamun jadi makanan yang disajikan pada UNS Cultural Night

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Gulab Jamun
Foto: Andrian Saputra
Gulab Jamun

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO --- Gulab Jamun, kudapan khas India ini menjadi salah satu makanan yang disajikan pada UNS Cultural Night yang berlangsung Kamis (10/5) malam. Rasanya yang khas membuat pengunjung UNS Cultural Night pun banyak yang menyukainya. Hanya dalam hitungan menit, ratusan gulab jamun yang disajikan seorang mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) asal India, Manis habis diserbu pengunjung.

"Membuat gulab Jamun tak susah, saya memerlukan dua jam untuk membuat seratusan gulab jamun," kata Manis kepada Republika.

 

(Baca: UNS Cultural Night Tampilkan Budaya 17 Negara)

Manis menjelaskan, gulab jamun terbuat dari bahan dasar susu dan terigu. Selain itu terdapat bahan-bahan lainnya seperti kapulaga, kunyit, dan rempah-rempah khas masakan India. Untuk membuatnya, susu, terigu plus mentega dicampur dalam satu wadah hingga menjadi adonan yang tebal dan lembut.

 

photo
Gulab Jamun (Andrian Saputra / Republika)

Setelah terbentuk, adonan dibuat menjadi bola-bola kecil dan digoreng hingga kuning kecoklatan. Setelah masak dan ditiriskan, bola-bola disiram dengan sirup yang dibuat dari campuran gula, kapulaga, kunyit, dan bahan-bahan lainnya.

"Ada bahan yang saya datangkan dari india agar rasanya menjadi khas dan saya membuat ini semua dengan teman-teman dari India," kata Manis.

Di India, jelas Manis, gulab jamun bisa ditemukan dengan mudah di pasar-pasar tradisional maupun resto. Harganya pun  beragam mulai sekitar 4 rupe hingga 50 rupe tergantung campuran sirup dan bahan tambahan lainnya. Biasanya masyarakat India akan membuat gulab jamun saat perayaan Diwali.

Penggunaan bahan dasar susu, tak lepas dari keyakinan masyarakat hindu India yang mensucikan Sapi, di mana susunya membawa kehidupan dan kesuburan. Sebab itu dalam rangkaian Diwali pun terdapat Vasu Daras yakni hari perayaan dalam festival Diwali yang diperuntukan bagi Sapi.

Sementara itu, Rektor UNS, Ravik Karsidi menjelaskan UNS Cultural Night 2018 menjadi ajang bagi mahasiswa UNS baik yang berasal dari dalam negri maupun luar negeri untuk saling mengenal kebudayaan antar negara.

Sebab itu, dalam UNS Cultural Night, selain Indonesia terdapat mahasiswa dari 17 negara yang menampilkan berbagai tarian dan musik tradisional serta pakaian adat masing-masing negara. Mahasiswa perwakilan 17 negara itu pun membuat stand yang menyuguhkan kudapan khas di tiap negaranya. Ravik juga berharap UNS Cultural Night dapat melecut semangat mahasiswa Indonesia untuk senantiasa menjaga ragam budaya yang dimiliki.

"Revolusi industri ini melahirkan distrubsi informasi yang harus kita antisipasi sebaik-bainya agar kita bisa menyesuaikan, salah satunya dengan keberagaman. Indonesia dikenal Bhineka Tunggal Ika, dan UNS telah mengajarkan keberagaman itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement