REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alpukat, buah asli Amerika Tengah dan Selatan, telah memiliki popularitas di seluruh dunia. Buah lezat itu diakui sebagai salah satu komponen penting dalam pengaturan pola makan alias diet sehat.
Ahli gizi klinis Ishi Khosla menginformasikan, alpukat mengandung sederet nutrisi penting. Ada serat, magnesium, vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E, vitamin K, lutein, zeaksantin dan fitosterol.
"Alpukat mengandung banyak lemak yang disebut monounsaturated fatty acids (MUFA), mirip dengan yang ditemukan dalam minyak zaitun," ungkap Khosla, dikutip dari laman Indian Express.
Buah hijau itu mengandung hampir 5-20 persen lemak, sekitar 70 persennya adalah MUFA. Disampaikan Khosla, MUFA adalah lemak sehat yang membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Pendiri Whole Foods India yang menyediakan produk makanan sehat tersebut mengatakan, lemak tak jenuh tunggal dan asam oleat dalam alpukat berperan penting menurunkan kolesterol. Serat larut dalam alpukat juga membantu penurunannya.
Sejumlah studi klinis telah melaporkan bahwa konsumsi alpukat membantu menjaga kesehatan kardiovaskular, manajemen berat badan, dan memperlambat penuaan. Betasitosterol dalam alpukat pun dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.
Riset pada 2016 menyoroti manfaat konsumsi alpukat selama periode perencanaan kehamilan, juga saat hamil dan menyusui. Ibu hamil yang rajin makan alpukat membuat kesehatan kulit dan rambut bayi terjaga dengan baik.
Khosla mengatakan, jangan ragu mengonsumsi alpukat dan memasukkannya dalam diet sehat. Buah ini bisa dimakan begitu saja atau diolah menjadi jus, smoothies, salad, sushi, atau guacamole khas Meksiko.