REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita disebut mengalami gangguan tidur lebih sering ketimbang pria, salah satunya akibat terlalu banyak melakukan multitasking. Kebiasaan tidur buruk mengurangi daya ingat, konsentrasi, kejernihan berpikir, sehingga memengaruhi produktivitas dan kesuksesan.
Produktivitas kerja hendaknya berjalan beriringan dengan kuantitas dan kualitas tidur. Berikut beberapa faktor yang dapat memengaruhi kuantitas dan kualitas tidur wanita, dilansir dari US News, Kamis (3/5).
1. Hormon
Jam tubuh wanita menyebabkan mereka tertidur dan bangun lebih awal dari pria. Ini seperti digeser ke zona waktu lebih timur. Ini pula yang menjelaskan mengapa wanita lebih awal bangun pagi dan mengapa pekerjaan dengan sistem shift lebih sulit dilakukan wanita ketimbang pria.
2. Kehamilan
Hamil dapat menimbulkan gangguan tidur pada wanita. Ini karena mereka kelebihan berat badan, retensi cairan, dan posisi janin.
3. Periode pascamelahirkan
Sebagai ibu yang baru melahirkan, kurang tidur umum dialami wanita. Depresi postpartum juga bisa memengaruhi kualitas tidur mereka.
4. Menopause
Hot flash dapat mengganggu tidur wanita dan ini kerap dialami pada masa menopause.Wanita kerap merasa sangat kepanasan pada malam hari. Pada akhirnya ini bisa menimbulkan kelelahan.
5. Pasangan mendengkur
Jika suami mendengkur atau ngorok, ini juga bisa menimbulkan gangguan tidur pada istri. Wanita lebih sensitif dan mudah terbangun, misalnya karena suara dengkuran pasangan, atau karena pasangan menggerakkan tubuhnya di tempat tidur.
6. Sindrom kaki gelisah
Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome adalah dorongan menggerakkan kaki karena sensasi tidak nyaman. Wanita bisa saja merasakan sakit atau tidak nyaman saat tidur sehingga suka spontan menggerakkan kaki sendiri.
7. Fibromyalgia dan arthritis
Sekitar 75-90 persen mereka yang mengalami fibromyalgia dan arthritis adalah kaum wanita. Kondisi ini membuat wanita tidak nyaman saat tidur.
8. Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan pada malam hari disebut juga sleep apnea. Ini umumnya dialami pria, namun kerap terjadi pada wanita ketika masuk fase menopause. Seseorang dengan gangguan ini bisa berhenti bernapas dan tidak menghirup udara ketika tidur. Jedanya bisa terjadi 30 kali per jam. Sering menahan kantuk di siang hari menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami sleep apnea malam hari.