Rabu 02 May 2018 11:20 WIB

Perlahan Taj Mahal Mulai Berubah Warnanya

Polusi dan kotoran serangga menyebabkan marmer Taj Mahal tak lagi putih.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Taj Mahal di India.
Foto: EPA
Taj Mahal di India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India tengah dirundung kekhawatiran akan perubahan warna pada Taj Mahal. Mahkamah Agung India lantas meminta pemerintah untuk mencari bantuan asing guna mengatasai masalah tersebut.

Seperti diwartakan BBC, Rabu (2/5) monumen yang didirikan pada abad ke-17 itu pada awalnya berwarna marmer putih dan bahan lainnya. Kini, warna bangunan bersejarah itu telah berubah menjadi kuning dan terus berubah menjadi cokelat dan hijau saat ini.

Polusi, proses pembangunan gedung dan kotoran serangga disebut-sebut menjadi penyebab berubahnya warna pada bangunan yang didirikan oleh kaisar Shah Jahan. Pemerintah sebelumnya telah menutup ribuan pabrik yang berada dekat Taj Mahal. Namun, warna pada Taj Mahal tetap berubah.

Taj Mahal berdiri tepat disamping aliran sungai Yamuna. Limbah yang berada di aliran sungai itu kemudian dinilai menjadi penarik perhatian serangga yang selanjutnya membuang kotoran di Taj Mahal.

Meski demikian, kebersihan bukanlah masalah baru yang dihadapi Taj Mahal. Dalam dua dekade terakhir, bangunan yang didirikan untuk mengenang istri kaisar Shah Jahan itu telah dikotori lumpur.

Pada perawatan yang sempat dilakukan pada Januari lalu, para pekerja menggunakan sebuah pasta guna menyerak lumpur hingga korotan hean yang menempel di dinding bangunan. Namun, mereka mengaku masalah kebersihan Taj Mahal akan menjadi hal yang terus memburuk.

Sementara, Taj Mahal merupakan salah satu tujuan wisata turis asing ke India. Monumen bersejarah tersebut kerap menarik perhatian sekitar 70 ribu wisatawan setia hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement