Jumat 27 Apr 2018 01:36 WIB

Penelitian Ungkap Kegiatan yang Bisa Tekan Depresi

Orang dengan aktivitas fisik yang tinggi berpotensi lebih rendah mengalami depresi.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Nur Aini
Depresi. Ilustrasi
Foto: Sciencealert
Depresi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bekerja sama dengan sejumlah peneliti dari Amerika Serikat, Australia, Swedia, Belgia, dan Brasil, peneliti dari Kings College London, Inggris, menemukan bahwa orang yang melakukan aktivitas fisik yang tinggi memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami depresi. Kondisi tersebut berbeda pada orang yang mempunyai aktivitas fisik yang cenderung rendah.

Penelitian itu melibatkan sekitar 266 ribu orang dari berbagai wilayah di dunia. Seluruh responden tidak memiliki riwayat gangguan mental. Tidak hanya itu, penelitian juga merujuk pada 49 penelitian sebelumnya, yang fokus pada kemungkinan penurunan risiko depresi melalui aktivitas fisik ataupun olahraga ringan.

Setelah mengamati berbagai aktivitas yang dilakukan responden selama kurang lebih 7,5 tahun, tim peneliti akhirnya berkesimpulan, olahraga atau aktivitas fisik dapat mencegah dan menekan risiko timbulnya depresi. Temuan itu pun telah memperhitungkan faktor risiko depresi lainnya, seperti indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, dan kesehatan fisik.

Temuan itu berlaku bukan hanya untuk usia remaja atau anak-anak, melainkan untuk segala jenis usia dan di berbagai wilayah di dunia, mulai dari Eropa, Oseania, hingga Amerika. Menurut ketua tim peneliti dari Universidade La Salle Brazil, Felipe Barreto Schuch, temuan ini menjadi temuan pertama secara global yang fokus pada manfaat aktivitas fisik terkait perlindungan dari risiko depresi.

''Kami telah melihat di berbagai rentang usia dan di berbagai wilayah serta belahan dunia, dan hasilnya cukup jelas. Terlepas dari usia dan tempat tinggal Anda, aktivitas fisik dan berolahraga bisa mengurangi risiko terkena depresi,'' ujar Felipe seperti dikutip Inquirer, Kamis (26/4).

Sementara itu, salah satu anggota tim peneliti dari Universitas Sydney, Joseph Firth, menuturkan, dari temuan itu bisa disimpulkan bahwa aktivitas fisik atau olahraga secara rutin menjadi salah satu aspek penting, terutama dalam mencegah timbulnya depresi pada kemudian hari. ''Temuan ini menjadi bukti kuat untuk mendorong orang agar melakukan olahraga secara rutin, baik di lingkungan sekolah, rumah, maupun lingkungan kerja. Ini penting untuk mencegah dan menurunkan risiko terkena depresi,'' tuturnya.

Hasil penelitian itu pun telah dimuat di dalam jurnal ilmiah mengenai kesehatan mental, "American Journal of Psychiatry". Penelitian tersebut dapat menjadi pijakan awal untuk penelitian selanjutnya, terutama mengenai aktivitas fisik yang bisa dilakukan dan efek yang diberikan oleh berbagai model aktivitas fisik tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement