Kamis 26 Apr 2018 17:30 WIB

Ini Alasan Beruang Kutub di Singapura Harus Disuntik Mati

Kebun Binatang Singapura menegaskan tidak akan mendatangkan lagi hewan daerah dingin.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Beruang kutub Inuka saat masih hidup menderita arthritis, masalah gigi, infeksi telinga, dan harus mendapatkan obat penghilang nyeri selama beberapa waktu terakhir.
Foto: EPA
Beruang kutub Inuka saat masih hidup menderita arthritis, masalah gigi, infeksi telinga, dan harus mendapatkan obat penghilang nyeri selama beberapa waktu terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kebun Binatang Singapura diliputi duka. Beruang kutub terakhir yang mereka punya bernama Inuka terpaksa disuntik mati karena kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dalam dua pekan terakhir ia menjalani tiga kali pemeriksaan kesehatan dan kondisi kesehatannya tak kunjung membaik.

Beruang yang 'diistirahatkan' di usia 27 tahun tersebut disuntik anestesi pada Rabu (25/4) dan tidak akan dibangunkan kembali. Menurut Deputi sekaligus Chief Life Sciences Officer of Wildlife Reserves Singapore (WRS), Dr. Cheng Wen-Haur, membiarkan Inuka tetap hidup dan memperoleh perawatan kesehatan lebih lanjut justru akan menyakiti dan membuat stres beruang itu.

"Hasil pemeriksaan kesehatan hari ini menunjukkan luka terbuka pada cakar dan abdomennya tidak membaik dalam tiga pekan terakhir. Luka-luka itu cukup dalam dan membuat Inuka tidak nyaman. Luka itu membuat artritisnya memburuk," jelas Dr. Cheng dilansir dari Channel News Asia.

photo
Petugas dan dokter hewan mengelilingi Inuka di ruang pemeriksaan Kebun Binatang Singapura. Beruang kutub 27 tahun terpaksa disuntik mati setelah kondisi kesehatannya terus memburuk.

"Inuka hidup 27 tahun di Singapura dan menemani generasi muda negeri ini tumbuh dewasa. Ini adalah momen yang berat bagi kita semua," imbuh Cheng.

Mohan Ponichamy, deputi kepala penjaga kebun binatang dan salah satu perawat Inuka mengatakan proses penyuntikan menghabiskan waktu seharian penuh. Para penjaga memastikan Inuka dalam kondisi nyaman dan tenang sebelum ia disuntik mati.

photo
Siluet buket bunga tampak di depan dinding memorial mengenang beruang kutub Inuka yang lahir di Singapura 27 tahun lalu dan disuntik mati karena kesehatannya yang memburuk pada 25 April 2018.

"Dalam persiapan anestesi, dia harus diisolasi. Kami menghabiskan waktu nyaris sehari untuk meyakinkan dia tenang. Kami menyuapinya dengan air. Dia sangat responsif dan mengikuti petunjuk," ungkap Mohan.

Di usia 27 tahun, kondisi Inuka bisa disetarakan dengan manusia berusia 70 tahun. Sejak lima tahun lalu ia ditempatkan di pusat kesehatan geriatrik dan kesehatannya dimonitor terus setiap hari. Inuka lahir di Kebun Binatang Singapura pada 1990 dan merupakan beruang kutub pertama yang lahir di negara tropis.

Beruang kutub umumnya punya waktu hidup antara 15 sampai 18 tahun di alam bebas atau mencapai 25 tahun di dalam kandang. Pada 2006 silam, Kebun Binatang Singapura menegaskan tidak akan mendatangkan lagi beruang kutub dan akan berfokus pada hewan-hewan asli daerah tropis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement