REPUBLIKA.CO.ID, Sajian pasta mungkin menjadi salah satu menu makanan yang dihindari seseorang ketika sedang menurunkan berat badan. Padahal, pasta dapat membantu proses penurunan berat badan jika dikonsumsi dengan benar.
Hal ini telah dibuktikan melalui sebuah studi yang dimuat dalam jurnal BMJ Open. Studi ini melibatkan 2.448 orang dewasa yang dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama menjalani diet rendah indeks glikemik di mana mereka mengonsumsi pasta sebagai salah satu menu makanannya. Kelompok kedua menerapkan diet tinggi indeks glikemik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok yang mengonsumsi pasta berhasil menurunkan berat badan 1,5 pon lebih banyak dibandingkan kelompok kedua dalam 12 minggu. Pola penurunan berat badan juga terlihat sama setelah 24 minggu.
Pasta memang termasuk dalam jenis karbohidrat olahan, namun pasta memiliki indeks glikemik yang rendah. Makanan berindesk glikemik rendah diketahui tidak menyebabkan peningkatan kadar gula darah terlalu tinggi setelah makan. Makanan berindeks glikemik rendah juga dapat memberi rasa kenyang lebih lama sekaligus menunda rasa lapar.
Tim peneliti menyadari bahwa pasta sangat beragam, tak hanya dari bentuk tetapi juga bahan dan proses pembuatannya. Meski begitu, pasta tetap memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan roti putih.
Pasta juga diketahui memiliki indeks glikemik yang hampir sama dengan karbohidrat kaya serat seperti still cut oat atau oat dari gandum utuh yang dicincang kasar. Selain itu, peneliti mengungkapkan bahwa pasta memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibanding kebanyakan menu sarapan seperti sereal atau sajian kentang dengan kulit.
"Sebagian besar orang mengonsumsi pasta gandum putih," terang peneliti seperti dilansir WebMD.
Ahli gizi dari University of Nicosia Elena Philippou PhD setuju dengan hasil temuan ini. Penggunaan pasta dalam diet rendah indeks glikemik, seperti diet Mediterania misalnya, dapat membuat seseorang lebih cepat merasa kenyang. Indeks glikemik yang rendah juga memberi efek baik terhadap kadar gula darah. Meski begitu, bukan berarti setiap orang yang sedang menurunkan berat badan bisa menyantap pasta sebanyak yang ia mau.
"Bukan berarti seseorang bisa menyantap pasta sebanyak yang ia mau lalu tidak mengalami peningkatan berat badan," tutur Philippou.
Selain memperhatikan porsi pasta, Philippou mengatakan penting untuk memperhatikan bahan yang digunakan untuk mengolah pasta. Pasta yang diolah dengan krim tentu tidak baik untuk upaya penurunan berat badan.
"Semua harus secukupnya dan menjadi bagian dari pola makan rendah indeks glikemik yang sehat," papar Philippou.