Senin 23 Apr 2018 07:56 WIB

Hindari Gugup Cemas Ala Atlet Olimpiade

Ini sering dirasakan seseorang ketika akan wawancara kerja dan tampil di depan umum.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
Cemas. Ilustrasi
Foto: pixabay
Cemas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tangan gemetar, mulut tiba-tiba kering, napas sesak, jantung berdebar. Terdengar akrab? Ini sering dirasakan seseorang ketika akan wawancara kerja, tampil di depan umum, bahkan mengikuti ujian nasional. Gugup, cemas, atau nervous merayap masuk dan merasuk ketenangan diri yang sudah Anda persiapkan jauh hari.

Jadi, bagaimana sekarang? Ada beberapa cara realistis yang idealnya dapat Anda lakukan untuk menghindari gugup ala atlet Olimpiade, dilansir dari the Muse.

Lakukan ritual khusus

Atlet papan luncur salju dari California, Amerika Serikat, Jamie Anderson, menyarankan Anda meluangkan waktu sejenak untuk memikirkan penyebab gugup. Rasa ini datang ketika Anda kehilangan kontrol atas diri, terlepas seberapa hebatnya persiapan yang dilakukan. Ini sebabnya mengapa rutinitas dan ritual sangat membantu. Ritual khusus ini memberi Anda kekuatan lebih besar, bahkan dorongan yang berkorelasi dengan kesuksesan.

Anderson sebagai contoh, dia memiliki kebiasaan aneh memeluk pohon sebelum meluncur di atas papan saljunya. Ketika berpartisipasi dalam Olimpiade Sochi 2014, dia menyadari tidak ada pohon yang bisa dipeluknya. Meski begitu, dia akhirnya tetap berhasil membawa pulang emas.

"Makin sering saya berlatih, makin membaik kemampuan saya secara keseluruhan," ujarnya.

Latihan pernapasan

Pesepeda asal Harlow, Britania Raya, Laura Rebecca Kenny, menyarankan mengatur pernapasan ketika gugup melanda. Saat Olimpiade Rio 2016, tim pesepeda Inggris bahkan menggandeng psikolog untuk mengidentifikasi metode terbaik ketika gugup mengganggu para atlet. Metode tersebut termasuk pendekatan sistematis untuk merilekskan otot-otot mereka, dan cara terjitu adalah latihan pernapasan.

"Kedengarannya mungkin bodoh karena harus memikirkan latihan pernapasan. Namun, percayalah, itu membuat Anda bisa berhenti memikirkan hal lain (termasuk gugup) dan itu sangat membantu," kata Kenny.

Bayangkan skenario terburuk

Perenang asal Baltimore, Maryland, AS, Michael Phelps, bersama pelatihnya, Bob Bowman, bercerita tentang strategi mereka untuk terhindar dari cemas dan gugup yang berpotensi merusak penampilan. Bagi Phelps, semua yang harus dilakukan adalah membayangkan seluruh skenario, terbaik juga terburuk dan bagaimana cara mengatasinya.

"Saya membayangkan bagaimana jika baju renang saya robek atau kacamata renang saya rusak. Dengan begitu, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan tanpa perlu mengkhawatirkan hal-hal lain lagi," katanya.

Dengan membayangkan dirinya dalam berbagai skenario, Phelps merasa tenang dan lebih mampu mempersiapkan apa pun yang akan terjadi.

Terus lakukan persiapan

Atlet papan luncur salju (snowboarder) dari Donbury, Connecticut, AS, Lindsey Jacobellis, mengatakan, ketika Anda berurusan dengan situasi menegangkan, obat dari semuanya adalah persiapan matang. Selama seseorang melakukan persiapan sebaik mungkin, pikiran akan selalu positif.

"Saya mencoba mengendalikan pikiran dan apa yang saya bisa. Saya siapkan papan luncur saya. Saya siapkan segala sesuatu yang saya butuhkan untuk keesokan harinya," kata Jacobellis.

Dalam olahraga, kata atlet 32 tahun ini, ada begitu banyak variabel yang tidak terkontrol dan membuat kewalahan. Namun, dengan melakukan persiapan berturut-turut, Anda sedikit lebih bisa mengendalikan situasi.

Menguap

Pembalap skating trek pendek dari Federal Way, Washington, AS, Apolo Ohno, mempunyai cara unik untuk melawan gugup dan cemas, yaitu dengan menguap. Menurut dia, menguap membantu tubuh mendapatkan oksigen ekstra ke paru-paru. Mirip seperti latihan pernapasan yang membantu menenangkan saraf. Ohno tak malu mengakui dia menguap karena suka melakukannya.

"Itu (menguap) membuat saya merasa lebih baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement