Kamis 19 Apr 2018 20:00 WIB

Pembukaan Bioskop Jadi Momen Penting Industri Hiburan Saudi

Pembukaan bioskop membuat publik memuji Putra Mahkota.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Para penonton di pemutaran perdana film di bioskop pertama di Arab Saudi, (18/4).
Foto: AP
Para penonton di pemutaran perdana film di bioskop pertama di Arab Saudi, (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi resmi meluncurkan bioskop komersial pertamanya pada Rabu (18/4). Selama 40 tahun terakhir, Saudi telah melarang keberadaan bioskop.

Kepala Eksekutif AMC Entertainment Adam Aron mengaku cukup senang dapat dipercaya untuk mengelola dan mengoperasikan bioskop di Saudi. "Masyarakat Saudi sekarang dapat pergi ke bioksop yang indah dan menonton film seperti yang seharusnya mereka tonton, di layar lebar," katanya.

Aron menilai, ketiadaan bioskop di Saudi sejak dekade 1980-an, belum tentu menyurutkan minat masyarakat di sana untuk menonton film. "Jika kita dapat membuka hingga 100 bioskop di Saudi, di negara di mana tidak ada kapasitas sekarang, kami pikir pasar akan memiliki tingkat permintaan yang mengejutkan," ujarnya.

Menurut rencana terbaru, Saudi dilaporkan hendak membuka sekitar 350 bioskop di seluruh negeri hingga 2030. Dengan kapasitas sebesar itu, Saudi diprediksi akan menjadi pasar perfilman terbesar ke-11 di dunia.

Tak hanya sekadar hiburan, pembukaan bioskop-bioskop diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, yakni sekitar 30 ribu pekerjaan permanen dan 130 ribu pekerjaan sementara pada 2030.

Diakhirinya pelarangan bioskop disambut penuh sukacita oleh masyarakat Saudi. Mereka memuji dan mengunggah foto Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman di media sosial. Pangeran Mohammed diketahui merupakan tokoh yang mempelopori perubahan tradisi Saudi yang dikenal sangat konservatif.

Selain menggagas pencabutan larangan bioskop, ia juga telah membuat kebijakan-kebijakan lain yang mendobrak tradisi konservatisme Saudi. Pada Juni tahun lalu, misalnya, Saudi mulai mengizinkan kaum wanita untuk mengemudi. Pangeran Mohammed menjadi tokoh di balik pencabutan larangan mengemudi bagi kaum wanita tersebut.

Tak hanya itu, Saudi kini juga telah mengizinkan kaum wanita menyaksikan pertandingan olahraga di stadion. Hal ini pun tak terlepas dari campur tangan Pangeran Mohammed.

Tak ayal berkat perannya Pangeran Mohammed cukup disanjung, tidak hanya oleh masyarakat Saudi, tetapi juga kelompok pembela hak-hak wanita. Ia dinilai telah membawa perubahan besar dan membela hak-hak wanita di negaranya.

Bioskop pertama Saudi dibuka di King Abdullah Financial District di Riyadh. Acara pembukaan berlangsung cukup semarak dan dihadiri pejabat senior pemerintah serta pejabat-pejabat asing.

"Kembalinya bioskop ke Arab Saudi menandai momen penting dalam sejarah modern dan kehidupan budaya kerajaan, serta dalam pengembangan industri hiburan kerajaan," ungkap Menteri Kebudayaan dan Informasi Saudi Dr. Awwad Alawwad, dikutip laman Al Arabiya, Kamis (19/4).

Alawwad mengatakan bioskop selalu memainkan peran penting dalam membawa budaya bersama. Terkait hal ini, Saudi, ujarnya, siap memerankan bagiannya. "Melalui kerangka kerja peraturan yang jelas dan transparan, kami akan memastikan bahwa pembuat film di Saudi dan internasional memiliki kesempatan untuk memamerkan karya mereka di seluruh negara kami," ujarnya.

Pada momen pembukaan bioskop pertamanya, para pejabat pemerintah dan pejabat-pejabat asing turut menyaksikan film bersama. Adapun film yang diputar adalah film superhero Marvel, yakni "Black Panther".

Dibukanya bioskop di Saudi merupakan hasil kerja sama antara The Development and Investment Entertainment Company (DIEC) dan AMC Entertainment. DIEC merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Saudi Arabia Public Investment Fund (PIF). Sedangkan AMC Entertainment merupakan perusahaan yang biasa mengelola dan mengoperasikan bioskop.

Ketua DIEC Abdullah Al Dawood mengatakan cukup bangga dapat membuka bioskop perdana di Saudi di lokasi yang cukup ikonik pula. "Industri hiburan di Saudi memegang janji yang luar biasa dan kami berkomitmen kuat untuk melihat dunia film internasional, regional, serta Arab yang menarik dan ditampilkan di bioskop di setiap kota besar di kerajaan, sebagaimana ditetapkan dalam Visi 2030," ungkapnya, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement