REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Para penggemar kerajaan Inggris bersukacita karena sebentar lagi Pangeran Harry dan Meghan Markle akan menikah. Di tengah perasaan sukacita meluap-luap, psikolog memperingatkan adanya kemungkinan sisi gelap yang akan dialami oleh para penggemar.
Yakni obsesi ekstrim terhadap pernikahan kerajaan dan berpotensi berbahaya. Masalah kesehatan mental yang dialami oleh penggemar keluarga kerajaan Inggris tampaknya berada di titik tertinggi sepanjang masa semenjak Pangeran Harry dan Meghan Markle mengumumkan pertunangan pada Desember 2017.
Dengan jutaan orang yang tertarik pada kisah cinta pangeran dan aktris Hollywood, para ahli kesehatan mental memperingatkan para penggemar agar tidak kehilangan kontak dengan kenyataan. Seorang psikiater dan asisten profesor klinis New York University Langone Medical Center, Sue Verma mengatakan kelompok penggemar masih dalam area aman jika memiliki obsesi ringan. Namun ketika obsesi sudah mendalam, hal itu berbahaya.
Ini adalah kurangnya kegiatan lain, kurangnya fleksibilitas, fakta bahwa Anda mengambil waktu dari sesuatu yang lain. Apakah ini waktu yang bisa Anda habiskan bersama anak-anak dan pasangan? ujar Verma pada Reuters, seperti yang dikutip dari The Malay Mail Online, Rabu (18/4).
Verma mengungkapkan mencurahkan terlalu banyak waktu mengikuti selebritis dapat menyebabkan masalah kesehatan mental lainnya. Penggemar yang terobsesi mengikuti selebritis bisa terkena parasosial.
Selain itu, obsesi itu dapat menyebabkan masalah citra tubuh, seperti gangguan dismorfik tubuh. Orang-orang menjadi terobsesi dengan selebritis dan banyak dari mereka mulai memiliki masalah citra tubuh. "Mereka mulai merasa perlu mendapatkan operasi plastik," kata Verma.