REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia patut bangga. Setelah mengawali diri menjadi Guest of Honor di Frankfurt Book Fair 2015. Kini, Indonesia kembali menjadi tamu kehormatan di negeri tetangga Malaysia di Kuala Lumpur International Book Fair (KLIBF) 2018.
Hal ini menjadi langkah strategis bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan posisi perbukuan dan karya kreatif Indonesia di kancah dunia, serta menjadi yang terdepan di Asia Tenggara sebelum nanti di tahun 2019 menjadi Market Focus the London Book Fair 2019.
Selain menjual buku fisik, KLIBF juga akan menyelenggarakan Kuala Lumpur Trade and Copyright Center (KLTCC), Konferensi Penulis dan Malaysia’s Digital Lifestyle Exhibition sehingga kehadiran Indonesia di KLIBF tidak hanya akan menyasar pasar Malaysia tapi juga pasar dunia.
“Dalam kesempatan ini, Ikapi (Ikatan Penerbit Indonesia) mengajak para penerbit dan penulis untuk memanfaatkan kehadiran Indonesia sebagai Negara Tamu KLIBF ini sebagai ajang dan kesempatan terbaik bagi penerbit dan penulis Indonesia untuk go-international,” kata ketua Ikapi Rosidayati Rozalina, Jumat (13/4).
Sampai saat ini, Malaysia disebut sebagai pasar internasional terbesar untuk buku-buku Indonesia, baik untuk penjualan hak cipta maupun buku fisik yang sudah terjalin sejak tahun 1980-an.
Pembaca buku berbahasa Indonesia di Malaysia sendiri mulai berkembang baik dengan ditandai adanya distributor dan reseller yang menjual buku-buku Indonesia di Malaysia. Selain itu, Malaysia juga merupakan negara yang rutin ikut serta di ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) dan sempat menjadi Tamu Kehormatan di IIBF 2016.
Untuk KLIBF nantinya diselenggarakan di Putra World Trade Center tanggal 27 April-6 Mei 2018. Sementara, KLTCC pada tanggal 30 April-2 Mei 2018.