REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wajar bagi perempuan untuk mempercantik diri dengan kosmetik. Namun, perkembangan zaman dan media sosial membuat sejumlah remaja mulai 'kecanduan' make-up.
Berdasarkan survei terkini yang dilakukan situs gaya hidup Nuyoo, 66 persen dari 852 perempuan muda mulai memakai kosmetik antara usia 13 sampai 15 tahun. Sementara 11 persen lainnya mulai berias antara umur 10 sampai 12 tahun.
Psikolog dan penulis asal Inggris, Emma Kenny, menyatakan kekhawatirannya mengenai hal tersebut. Ia mengatakan, make-up yang digunakan remaja di negaranya saat ini sangat berlebihan dibandingkan 20 tahun silam.
"Saat ini, sebagian besar anak-anak kita berada di bawah tekanan berat untuk menampilkan diri mereka dengan baik. Generasi ini sangat takut tidak terlihat sempurna di depan kamera," kata Kenny.
Remaja yang dipuji tampak cantik dalam riasan tertentu akan mendorong mereka terus memakainya. Tak hanya itu, remaja yang kurang percaya diri bisa menjadi sangat tergantung pada pulasan make-up.
Obsesi itu juga bisa didukung banyaknya tutorial riasan daring yang mudah diakses. Rata-rata remaja putri menyukai riasan yang membuat pipi terlihat lebih tirus, hidung lebih ramping, dan bibir lebih penuh.
Menurut Kenny, akan menjadi masalah serius apabila ketergantungan berias memengaruhi cara berpikir mereka. Ia tak ingin remaja putri menganggap nilai diri mereka semata-mata didasarkan pada penampilan fisik.
Ia menganjurkan orang tua mengajak remaja berdiskusi mengenai hal itu dengan terbuka. Anak perlu diajarkan untuk menerima diri apa adanya dan tidak mengikuti semua yang ada di media sosial, dikutip dari laman Daily Mail.