REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), fokus mengarahkan Pasar Raya bukan hanya sebagai pusat perdagangan melainkan juga sebagai destinasi wisata. Khususnya untuk wisata berbelanja dan kuliner di provinsi itu. "Pembangunan Pasar Raya orientasinya memberikan kenyamanan berbelanja bagi pengunjung sekaligus menikmati sajian di sekitarnya," kata Kepala Dinas Perdagangan Padang Endrizal di Padang, Ahad (8/4).
Dia menyebutkan selama empat tahun terakhir, pihaknya membenahi pasar inpres yang dikenal semrawut tersebut. Pemda merenovasi bangunan dan lingkungannya agar tertata rapi dan merekolasi sebagian pedagangnya.
Lingkungan sekitar pasar dibersihkan dan trotoar serta jalan direnovasi. "Hasilnya saat ini masyarakat dapat lebih bebas dalam berjalan saat berbelanja di sekitar pasar," kata dia.
Beberapa jalan yang dinilai semrawut seperti Permindo, Simpang Kandang, dan Sandang Pangan telah dibenahi. Kini jalan Permindo dapat dijadikan tempat santai sekaligus objek untuk swafoto atau sekadar olahraga bagi pejalan kaki.
Beberapa lokasi yang dinilai rawan kriminal mulai dihapuskan satu persatu dan dikonversi menjadi tempat kuliner. Pada malam hari, kawasan sekitar Simpang Kandang yang sebelumnya semrawut kini ramai dengan pedagang yang menawarkan beragam kuliner dan jajanan rakyat. "Meski empat blok pasar telah tuntas yakni I, II, III, IV masih ada beberapa pembangunan di fase, blok A dan Merlin," ujar dia.
Adanya pembangunan beberapa objek di sekitar Pasar seperti pantai Padang yang lokasinya 500 meter dari pasar, semakin memperkuat Pasar Raya sebagai destinasi wisata. Pengunjung pantai diupayakan agar tertarik untuk membeli cendera mata atau buah tangan ke Pasar Raya. Endrizal mengatakan persatuan antara pemerintah, masyarakat, dan pedagang diupayakan agar tetap berkelanjutan guna mewujudkan pasar tersebut sebagai destinasi wisata.