Jumat 06 Apr 2018 20:59 WIB

KEK Mandalika, Destinasi Wisata Unggulan Masa Depan

Pengembangan KEK Mandalika menjadi salah satu poin penting.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga dan wisatawan menghadiri Festival Pesona Bau Nyale di KEK Mandalika.
Foto: Muhammad Nursyamsyi
Warga dan wisatawan menghadiri Festival Pesona Bau Nyale di KEK Mandalika.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Abdul Hadi Faesal mengatakan, kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah akan menjadi destinasi unggulan di masa yang akan datang.

Pengembangan KEK Mandalika menjadi salah satu poin penting yang Hadi sampaikan saat mengikuti rapat kerja nasional (rakernas) PHRI di Palembang, Sumatera Selatan, pada Rabu (4/4) hingga Jumat (6/4).

Kata Hadi, seluruh Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI menegaskan komitmennya dalam menjaga okupansi hotel untuk terus stabil terutama saat musim sepi pengunjung atau low season pada Januari hingga Maret.

"Seluruh BPD PHRI juga berkomitmen penuh ikut berperan dalam mewujudkan percepatan investasi, terutama yang bertaraf internasional," ujar Hadi melalui layanan aplikasi pesan singkat, Whatsapp kepada Republika di Mataram, NTB, Jumat (6/4) malam.

Di NTB, pengembangan KEK Mandalika menjadi primadona, baik dari segi luasan kawasan, nilai investasi, dan prospek ke depan. Hadi berharap pembangunan KEK Mandalika dapat segera beroperasi mengingat banyaknya hotel-hotel berkelas internasional yang diyakini memberikan nilai tambah bagi sektor pariwisata NTB.

Hadi melanjutkan, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) --BUMN yang ditunjuk sebagai pengelola KEK Mandalika-- untuk mengedepankan kearifan lokal dalam menawarkan diferensiasi bagi wisatawan, mengingat posisi Lombok yang bersebelahan dengan Bali.

"Artinya tidak perlu mengacu pada pola Nusa Dua (Bali), melainkan mengacu pada jati diri budaya NTB, tentunya dengan memikirkan arsitektur modern jangka panjang yang memenuhi unsur seni lokal yang bisa disajikan mendunia," kata Hadi menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement