REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan berpartisipasi dalam London Book Fair 2018 yang akan diselenggarakan di Olympia pada 10-12 April. Dalam kesempatan ini, Indonesia turut menampilkan lima film yang diadaptasi dari buku. Salah satu di antaranya adalah film Dilan.
"Kita tidak hanya pameran buku, penjualan, ini diplomasi budaya untuk menampilkan Indonesia yang keratif, berbudaya, dan modern," ungkap Ketua Harian Komite Pelaksana Indonesia Market Focus di London Book Fair 2018 sekaligus Ketua Komite Buku Nasional, Laura Prinsloo, di Jakarta.
Laura mengatakan, ada lima film yang akan dibawa ke pameran buku bergengsi ini. Selain Dilan, keempat film lainnya adalah Laskar Pelangi, Sang Penari, Filosopi Kopi, dan Laut Bercerita.
Laura mengatakan, London Book Fair memiliki konsep yang cukup berbeda dengan Frankfurt Book Fair. London Book Fair merupakan pameran buku internasional yang digelar dengan konsep B2B sehingga yang diperjualbelikan adalah hak cipta, baik di bidang penerbitan maupun nonbuku.
Pemutaran film ini akan membuka peluang yang baik karena London Book Fair tempat berkumpulnya rights agent ternama. Beberapa di antaranya adalah rights agent untuk penulis besar JK Rowling dan Dan Brown.
"(Bukan hanya untuk buku), tapi juga IP rights untuk merchandise hingga film (yang diadaptasi dari buku)," kata Laura.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, dalam dunia bisnis berbasis kekayaan intelektual, buku merupakan awal atau pintu gerbang dari sesuatu yang lebih besar. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya buku yang diadaptasi menjadi film populer hingga merchandise.
"Kita lihat ada Dilan, Laskar Pelangi," ungkap Hilmar.
Nantinya, trailer kelima film yang dibawa ke London Book Fair 2018 akan diputar di booth Indonesia, 5 D169. Trailer ini sudah dilengkapi dengan bahasa Inggris sehingga lebih mudah dipahami. Selain itu, kelima film ini juga akan diputar dalam London Book & Screen Week.
Partisipasi Indonesia dalam London Book Fair 2018 merupakan hasil kolaborasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam pameran buku ini, Indonesia akan membawa total 300 judul buku yang terdiri atas empat genre, yaitu fiksi, nonfiksi, anak, dan komik.
"Di London, kita kejar penjualan rights supaya karya-karya Indonesia bisa jadi bacaan internasional, ditranskrip dalam bahasa Inggris atau bahasa negara yang membeli rights," kata Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Ricky Joseph Pesik.