REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian menunjukkan bakteri dalam makanan fermentasi atau bioma sangat baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Alhasil, banyak toko-toko yang menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman hasil fermentasi, contohnya yogurt, kefir, sauerkraut, juga tempe.
Jadi, bagaimana makanan fermentasi berguna bagi kesehatan? "Pada zaman dahulu, fermentasi adalah cara agar makanan lebih tahan lama untuk disimpan. Seiring berjalannya waktu, tanpa sengaja ditemukan hubungan simbiotik dengan bakteri yang sudah dikembangkan ratusan tahun," jelas Vincent Pedre MD, ahli internis bersertifikat, instruktur klinis di sekolah kedokteran Mount Sinai, serta penulis buku Happy Gut.
Bakteri baik yang terdapat di dalam makanan fermentasi berdampak positif bagi kesehatan. "Makanan yang difermentasi akan menghasilkan senyawa yang mencegah dan menghancurkan pertumbuhan bakteri jahat, selain itu dapat pula membantu produksi neurotransmitter, asetilkolin (zat kimia dari saraf untuk mengirim sinyal ke sel lain), dan serotonin (zat kimia rasa enak yang dihasilkan dari sel saraf di usus), membantu produksi asam lambung, dan meningkatkan suasana hati," jelas Sandra Allonen, MEd, RD, LDN di bagain pasien rawat inap Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston.
Mengapa kesehatan usus menjadi sangat penting? "Pada dasarnya, usus adalah pondasi kesehatan organ tubuh Anda temasuk otak," jelas Pedre.
"Jika usus tidak dapat menyerap nutrisi dengan benar maka kesehatan akan terganggu. Andai usus terlalu permeabel atau seperti kasus usus bocor, maka akan mungkin terjadi peradangan organ lainnya, gangguan metabolisme, intoleransi glukosa, dementia, obesitas dan diabetes. Alergi terhadap makanan dapat dideteksi melalui kulit seperti adanya gatal, eksim, dermatitits, dan lainnya, tetapi juga dapat dilihat dari organ tubuh lainnya sepeti migren, alergi dan asma. Dengan demikian usus sangat berperan dalam masalah kesehatan organ lainnya," jelasnya.
Pedre mengatakan bahwa makanan yang difermentasi akan menghasilkan vitamin B12 dan K2 yang akan berdampak pada sistem syaraf, lalu kardiovaskuler dan selanjutnya ke tulang, membantu tubuh untuk menghilangkan racun, melawan bakteri. Namun, produk prebiotik tidak memiliki kan dengan serat yang berkontribusi dalam kesehatan usus agar lebih baik, tambah Pedre.
Perlu diperhatikan, makanan fermentasi yang memerlukan pendingin ternyata awalnya diproses dengan menggunakan api yang besar sehingga membunuh bakteri baik, jelas Allonen. Selain itu sebaiknya konsumsi makanan berfermentasi secara bertahap. Karena ada kemungkinan tubuh Anda jadi memiliki reaksi berlebihan terhadap ragi yang akan menyebabkan sakit kepala, kelelahan, nyeri otot dan juga demam ringan, jelas Pedre.
Beberapa makanan fermentasi yang baik:
Yogurt atau kefir
Pedre merekomendasikan untuk membuat kefir sendiri. "Kefir buatan rumah memiliki probiotik dalam konsentrat yang tinggi. Hal ini sangat bermanfaat untuk masalah usus kronis termasuk kolitis."
Allonen menambahkan untuk berhati-hati dengan cara mengolah kefir di rumah, karena mungkin akan menimbulkan keracunan. Namun jika ingin membelinya di toko perhatikan bahwa produknya tidak ditambahkan gula atau penguat rasa.
Sauerkraut
Adalah kol atau kubis yang diawetkan, dengan memakan beberapa sendok sauerkraut merupakan cara untuk mendapatkan bakteri baik di zaman kuno. Namun tetap harus berhati-hati karena makanan ini mengandung histamin yang tinggi. Tentu hal ini tidak baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi terhadapnya.
Kimchi
Adalah sayuran dan bumbu yang difermentasikan, biasanya dimakan dengan campuran daging dan sayuran yang dibungkus di dalam selada, atau dicampur dengan telur orak-arik, dapat juga di makan dengan nasi. Selain enak, kimchi juga memiliki kandungan serat yang tinggi san bakteri baik yang berfungsi untuk kesehatan usus.
Tempe
Merupakan makanan tradisional Indonesia yakni terbjay dari kedelai yang direndam di dalam air hingga berjamur, setelah itu ditambahkan pula dengan nutrisi. Makanan ini dapat digunakan sebagai pengganti daging di masakan, dilansir dari NBC News.