REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memasak daging hingga terlalu matang ternyata memiliki efek buruk terhadap kesehatan. Hal tersebut terungkap dari penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Amerika.
Daging yang mulanya mengandung berbagai nutrisi sehat bisa berubah membahayakan karena proses pengolahan dengan temperatur tinggi. Orang yang sering mengonsumsi daging dengan tingkat kematangan tinggi ini disebut berisiko terkena tekanan darah tinggi.
Penelitian ini dilakukan terhadap 100 ribu orang dengan memperhatikan dan merekam cara mereka memasak selama 12 tahun. Setelahnya, tekanan darah mereka diukur untuk diteliti.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa mereka yang memasak daging merah, ayam ataupun ikan dalam temperatur tinggi setiap minggunya berisiko meningkatkan tekanan darah 15 sampai 17 persen. Persentase ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari satu kali seminggu.
Peneliti juga menemukan risiko peningkatan tekanan darah naik menjadi 17 persen bagi mereka yang mengolah daging dengan cara direbus dan dipanggang sebanyak lebih dari 15 kali per bulan. Persentase ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari empat kali per bulan.
Risiko tekanan darah ini disebabkan karena faktor kimia HAAs (heterocyclic aromatic amines) yang terbentuk ketika daging dimasak dengan temperatur tinggi. Sehingga mereka yang mengonsumsi kimia HAAs ini sangat rentan terhadap kenaikan tekanan darah.
Menurut peneliti yang menulis penelitian ini, Gang Liu, kandungan kimia yang dihasilkan dari memasak daging dengan temperatur tinggi dapat meningkatkan tekanan oksidasi, inflamasi serta resisten insulin. Ini merupakan hasil dari penelitian terhadap hewan.
"Risiko tekanan darah tinggi bukan satu-satunya penyakit yang ditimbulkan dari cara pengolahan yang salah seperti dipanggang. Institut Kanker Nasional juga menyebutkan bahwa daging yang digoreng atau dibakar dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker," kata pakar diet Katrina A. Trisko.
Meski cara mengolah makanan berpengaruh terhadap kesehatan, para ahli lebih menyarankan untuk melakukan diet seimbang daripada menghindari makanan yang diolah dengan temperatur tinggi. Pasalnya selain cara memasak, terdapat banyak faktor lain yang menyebabkan tekanan darah tinggi diantaranya aktivitas fisik, genetik, stress, merokok dan gaya hidup.
Untuk menghindari risiko tekanan darah karena cara memasak, menurut Trisko sebaiknya variasikan cara mengolah makanan setiap harinya dalam satu minggi, misal dengan dikusus, tumis, ataupun rebus. Selain itu perlu juga menghindari makanan yang dapat memicu kenaikan tekanan darah, dilansir dari Fox News.