Jumat 23 Mar 2018 02:43 WIB

Pangeran Harry dan Meghan Undang 600 Tamu di Pernikahannya

Undangan dibuat istimewa dengan stempel berwarna emas.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Meghan Markle mengenas setelan jas saat mendampingi Pangeran Harry di acara resmi, Kamis (1/2).
Foto: AP
Meghan Markle mengenas setelan jas saat mendampingi Pangeran Harry di acara resmi, Kamis (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pangeran Harry dan tunangannya Meghan Markle telah

mengundang 600 tamu ke pernikahan mereka pada Mei 2018 mendatang. Istana Kensington mengatakan tamu undangan akan menghadiri upacara di Kapel St George di Kastil Istana Windsor pada 19 Mei.

Mereka juga akan diundang ke resepsi makan siang setelah momen tersebut. Kemudian di malam hari, 200 tamu akan menghadiri resepsi pribadi di Frogmore House yang akan diselenggarakan oleh ayah Harry, Pangeran Charles.

Istana mengatakan, undangan yang mendapat stempel emas tersebut telah

dikirim pekan ini. Namun, belum ada keterangan rinci siapa saja yang diundang.

Undangan yang diposting pekan ini, diproduksi oleh Barnard dan

Westwood, yang telah memegang Surat Perintah Kerajaan Ratu Inggris

sejak 1985. Undangan ini dibuat di tempat pembuatan undangan Barnard

dan Westwood di London.

Dengan menggunakan tinta Amerika pada kartu, undangan dicetak dalam warna emas dan hitam. Kemudian dikilapkan untuk menonjolkan kilaunya, dan tepinya disepuh.

Rancangan undangan dicetak oleh Lottie Small dalam sebuah proses yang dikenal

sebagai stempel mati pada mesin sejak 1930-an. Direktur pelaksana perusahaan Austen Kopley mengatakan, pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle akan menjadi kesempatan yang benar-benar istimewa.

"Kami senang dapat membuat undangan yang sama-sama istimewa untuk tamu-tamu mereka (Harry dan Markle)," katanya seperti dikutip dari laman Telegraph, Jumat (23/3).

Dia mengaku sangat terhormat melanjutkan pekerjaan yang sudah berjalan lama untuk Keluarga Kerajaan dan terlibat dalam momen penting bagi pasangan dan keluarga serta teman-teman mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement