Rabu 21 Mar 2018 10:43 WIB

Ketika Nasi Kuning Berubah Wujud Menjadi Keripik

Makanan Sunda dan sambalnya menginspirasi tiga selebritas di bisnis kulinernya.

Pekerja menata produk di gerai Rasa Lokal Bandung.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Pekerja menata produk di gerai Rasa Lokal Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kota Bandung ternyata masih sangat menarik bagi pelaku usaha kuliner. Tak heran bila bisnis kuliner terus tumbuh di Kota Bandung.

Chandra Kurnia, pemilik usaha keripik dengan sambal Indonesia Rasa Lokal, akhirnya membuka gerai ketiganya di Bandung. Dua gerai sebelumnya dibukanya di Bali dan Surabaya.

Jika nama Chandra tidak familiar bagi publik, nama Glenn Alinskie, Chelsea Olivia, dan Rio Motret jauh lebih populer. Menggandeng ketiganya, Chandra mendirikan UKM Rasa Lokal sejak beberapa waktu lalu. Dan, benar saja pesona tiga selebritas tersebut sukses sebagai magnet bagi pengunjungi mendatangi gerai Rasa Lokal terbaru di Bandung yang terletak di Jalan Dr Cipto nomor 14.

Sukses dengan keripik singkong bercocolkan sambal matah dan betutu di Bali, serta keripik singkong dengan sambal korek dan sambal ijo, Rasa Lokal menampilkan rasa yang berbeda di Bandung. Rio Motret mengatakan, mereka sengaja berinovasi agar bisa memberikan kejutan bagi pembeli.

Dalam sebungkus Rasa Lokal Bandung, keripiknya bukan sekadar keripik singkong biasa. Masih berbahan utama singkong namun ditambahkan tepung beras, hingga menyerupai keripik karak.

"Bedanya lagi keripik ditambahkan bumbu dengan tiga rasa," ujar Rio Motret, ditemui di sela-sela pembukaan gerai Rasa Lokal Bandung. Tiga rasa tersebut adalah Nasi Kuning Pandu dengan sambal seuhah, Ayam Goreng Lembang dengan sambal dadak, dan rasa Mi Kocok Kebon Jukut dengan sambal rawit limau.

photo
Salah satu varian rasa Rasa Lokal Bandung.

Rio menceritakan alasan pemilihan tiga rasa tersebut. Menurutnya, makanan Sunda ada banyak sekali. Tapi mereka sengaja memilih yang memang disukai oleh ketiganya. Uniknya, rasa tersebut terinspirasi dari tempat makan yang memang berjualan sejak lama.

Rio mengatakan, namun untuk membawa pulang makanan tersebut keluar Bandung tergolong sulit. Selain tidak mudah dikemas, juga cepat basi karena memang sebaiknya dimakan langsung. "Dari situ kita kemas jadi keripik, yang umurnya lebih panjang dan lebih mudah dibeli sebagai oleh-oleh," katanya.

Rasa Lokal juga bertujuan mengangkat kuliner Indonesia agar lebih dikenal. Glenn Alinskie mengatakan, Rasa Lokal ingin makanan Indonesia bisa dinikmati semua orang di mana saja. Glenn sendiri memiliki rasa favorit dari tiga varian barunya, yaitu nasi kuning. Sedangkan Rio paling menyukai rasa mi kocok.

Satu bungkus keripik Rasa Lokal dibanderol seharga Rp 25 ribu. Untuk pembelian 5 bungkus, harganya menjadi Rp 23 ribu per satuannya.

Rasa Lokal Bandung juga menjajakan sejumlah produk UKM yang mereka kurasi. Chandra mengatakan, Rasa Lokal namun hanya menerima produk UKM yang berskala menengah. "Tujuan kami membantu yang belum terkenal, yang belum punya toko. Yang sudah impor kami tidak tampung," katanya.

Dalam peresmian Rasa Lokal Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan kotanya memang menarik bagi wisatawan. Bandung tercatat dikunjungi tujuh juta wisatawan dengan perputaran uang di dunia wisata kuliner mencapai Rp 7 triliun.

photo
Salah satu varian keripik Rasa Lokal Bandung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement