REPUBLIKA.CO.ID, Semoga Prambanan Jazz 2018 bisa memberikan sumbangsih menurunkan tingginya tensi politik di tahun politik.
Pernyataan penuh harap itu disampaikan Anas Syahrul Alimi sebagai founder kegiatan Prambanan Jazz Festival di Yogyakarta, Selasa (6/3). Aktivis muda Nahdlatul Ulama (NU) ini sadar tanggungjawabnya sebagai promotor musik tak hanya sebatas menyajikan hiburan bagi penggemar musik jazz di Yogyakarta dan sekitarnya.
"Saya berharap musik bisa menjadi medium pemersatu dan menjadi cooler," ujarnya kembali.
Kekhawatiran Anas bukanlah tanpa alasan. Saat Prambanan Jazz dihelat pada 17-19 Agustus mendatang, tensi kehidupan bernegara di negeri ini diprediksi bakal panas menyengat. Jika jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak meleset maka pada rentang waktu 4-10 Agustus, calon presiden dan wakil presiden telah didaftarkan untuk bersaing pada kontestasi demokrasi yang akan digelar tahun depan.
Berkaca dari penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) 2014 yang gaduh, Anas mafhum perlu adanya ikhtiar untuk bisa mentralisasi kegaduhan yang bakal muncul selama kontestasi demokrasi. "Saya percaya musik itu bisa menjadi bahasa universal yang lebih mampu diterima oleh semua lapisan. Semoga Prambanan Jazz tahun ini bisa memberi manfaatnya buat merawat kebersamaan kita semua," ujarnya.
Untuk gelaran Prambanan Jazz tahun ini, Anas menjadikan tagline "Music, Experince and Masterpiece" untuk menghadirkan hiburan di saat ketegangan politik mulai memuncak. Namun, ia sadar tak ada sama sekali hasrat untuk menjadikan festival musik jazz yang akan dihelat di areal candi Prambanan ini menjadi alat politik pragmatis.
"Justru kami berharap bisa memberikan hiburan buat masyarakat," katanya.
Untuk mengukuhkan prosesi hiburan yang menebarkan kedamaian itu akan dipertegas dengan special show reunifikasi Boyzone. "Ini akan menjadi perayaan 25 tahun Boyzone sekaligus juga reunifikasi pertama mereka," kata Anas.
"Aslinya mereka ini berlima. Satu orang sudah meninggal tapi untuk konser nanti mereka akan tetap tampil berlima walau yang satunya akan nyanyi secara multimedia," lanjutnya.
Tak hanya Boyzone yang dijadikan front line pada gawean tahun keempat Prambanan Jazz ini. Anas memastikan akan menghadirkan Diana Krall. Musisi asal Amerika Serikat ini merupakan peraih penghargaan Grammy Awards untuk kategori Best Jazz Vocal Performance pada 1997 dan Best Jazz Vocal Album 2002.
"Kehadiran Diana Krall ini menjadi sangat istimewa karena dia datang bukan dalam rangkaian tur Asia. Setelah bermain di sini, Diana akan langsung balik ke Amerika," ujarnya.
Sebagai sebuah pesta dan hiburan anak bangsa, Anas tetap tidak alpa untuk menampilkan musisi lokal. Di antara yang telah dipastikan tampil ada Letto, Java Jive, Barasuara, GIGI, The Rain, Iwa K, kolaborasi band Kahitna dan RAN serta Fariz RM.
"Sebenarnya masih akan ada reunifikasi band besar di Prambanan Jazz tapi kita masih belum announce dulu," ujarnya.
Bakkar Wibowo, direktur Prambanan Jazz Festival, menyatakan untuk gelaran tahun ini sekitar 65 persen berasal dari musisi jazz. Sedangkan, untuk musisi pop yang tampil akan dimint supaya tetap mengaransemen salah satu karyanya secara jazz.
"Ini menjadi bagian dari edukasi kepada masyarakat, khususnya para pecinta musik jazz tanah air," katanya.
Bakkar juga menegaskan untuk tahun ini pihaknya akan tetap menghadirkan wisata kuliner Pasar Kangen. Pasar Kangen ini, kata dia, merupakan paduan wisata kuliner yang mempertemukan generasi lama dan baru.
"Pasar Kangen ini merupakan bentuk komitmen kami untuk selalu support tradisi lokal. Selain bisa menghibur, kami berharap bisa mengenali juga keragaman kuliner nusantara," ujarnya.
Hadirnya Prambanan Jazz ini disambut positif juga oleh Edy Setijono sebagai direktur utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dn Ratu Boko. "Harapan kami kegiatan yang digelar oleh Rajawali Indonesia ini bisa mendongkrak wisatawan lokal dan mancanegara untuk datang ke Yogyakarta dan sekitarnya," kata dia.