Jumat 02 Mar 2018 19:20 WIB

Pakar Peringatkan Diet Cinderella Bisa Berbahaya

Diet Cinderella menargetkan penurunan berat badan drastis hingga terlalu kurus.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Cinderella dan Pangeran Tampan.
Foto: EPA
Cinderella dan Pangeran Tampan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajah jelita, tubuh molek, dan kepribadian baik membuat para tokoh putri di film Walt Disney menjadi inspirasi bagi banyak perempuan. Salah satunya adalah tokoh Cinderella yang menyebarkan semangat untuk meraih mimpi.

Karakter itu memicu munculnya pola pengendalian berat badan baru yang dinamakan diet Cinderella. Berawal dari tren di negara Jepang, diet untuk memiliki tubuh seperti Cinderella tersebut kian digemari di berbagai belahan dunia.

Sejumlah pakar diet khawatir diet Cinderella akan membahayakan mereka yang menerapkannya karena tidak realistis. Tujuan akhir diet ini adalah mencapai indeks massa tubuh (BMI) 18,0 yang masuk dalam kategori kurus.

Padahal, berat badan normal seseorang bervariasi sesuai tinggi tubuhnya. Sementara, BMI yang sehat adalah antara 18,5 sampai 24,9, karena BMI 18,4 ke bawah berarti seseorang memiliki berat badan kurang.

"Ketika BMI turun menjadi 18, Anda sangat berisiko kehilangan fungsi tubuh Anda yang sehat," ungkap ahli gizi Australia Lyndi Cohen, seperti dikutip dari laman Fox News.

Cohen mengatakan sejumlah dampaknya seperti merasa lesu, perubahan suasana hati ekstrem, dan tumbuh rambut di bagian tubuh yang tidak diinginkan. Seseorang juga bisa sulit bersosialisasi, mudah pingsan, dan haid tak teratur.

Bahkan, menurutnya ada kans kehilangan nyawa jika seseorang memaksakan diri melakoni diet Cinderella. Cohen mewanti-wanti agar mereka yang sangat ingin melakukan tantangan diet itu berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement