Sabtu 24 Feb 2018 18:26 WIB

Supai, Desa Kecil yang Tersembunyi di Grand Canyon

Supai adalah desa paling terpencil di 48 negara bagian AS.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Esthi Maharani
Grand Canyon
Foto: flickr
Grand Canyon

REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Sekitar 5,5 juta turis mengunjungi Taman Nasional Grand Canyon di Arizona, Amerika Serikat, setiap tahun. Namun, belum banyak yang menyadari bahwa ngarai besar itu menyembunyikan sebuah desa kecil bernama Supai.

Menempati lembah berkedalaman 3.000 kaki (914 meter) di dasar Havasu Canyon, Supai adalah desa paling terpencil di 48 negara bagian AS. Cara menuju ke sana hanyalah dengan berjalan kaki sejauh delapan mil atau naik helikopter.

Rute menuju ke sana dengan berjalan kaki pun harus menempuh jalan berliku, puncak berbatu, dan tebing terjal. Desa ini sangat terisolasi sehingga pos menuju ke sana masih dikirimkan menggunakan kereta yang ditarik keledai.

Akan tetapi, pelancong yang memberanikan diri ke sana akan mendapati pemandangan menakjubkan. Oase indah dengan vegetasi hijau dan air terjun itu adalah kediaman suku asli Amerika bernama Havasupai dengan total jumlah 208 warga.

Havasupai dalam bahasa lokal memiliki arti 'orang-orang dari perairan biru-hijau', menggambarkan warna pirus pada air terjunnya. Pelancong manapun yang ingin masuk ke desa tersebut harus mendapatkan izin dari Dewan Suku Havasupai.

Kini, ada lebih dari 20 ribu pengunjung bertandang ke Supai setiap tahun. Periode wisata biasanya berlangsung pada Februari sampai November, di mana pengunjung bisa tinggal di pondok sederhana milik suku setempat.

Para tamu akan menikmati kesan terlempar ke masa lalu dengan kondisi desa yang masih sangat alami. Tidak ada jalan raya dan mobil karena penduduk hanya membawa keledai atau kuda melintasi ngarai yang berdebu.

Bangunan di Supai amat sederhana, termasuk rumah-rumah warga, kafe, kantor pos, sekolah dasar, dan dua gereja. Warga setempat bicara dalam bahasa Havasupai, dengan mata pencaharian utama bercocok tanam atau menenun, dikutip dari laman BBC.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement