Kamis 15 Feb 2018 12:27 WIB

Renew, Kemping Penyembuhan Patah Hati

Membantu perempuan yang baru saja mengalami perpisahan atau trauma dengan pasangan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Winda Destiana Putri
salah satu sudut ruang yang ada di Renew, California.
Foto: BBC
salah satu sudut ruang yang ada di Renew, California.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Patah hati menjadi momen berat bagi kalangan perempuan. Melihat kondisi ini, kegiatan bootcamp dengan nama Renew didirikan pada 2017 oleh Amy Chan. Tujuannya, membantu perempuan yang baru saja mengalami perpisahan atau trauma dengan pasangan untuk menata hidup mereka melalui perpaduan antara spiritualitas dan sains.

Dihadiri rata-rata sekitar 14 orang per acara, Renew sudah beberapa kali diadakan di bagian utara New York dan Malibu, California. Dalam acara ini, telah disiapkan pakar dari berbagai bidang yang semuanya adalah perempuan, termasuk psikolog dan peneliti perilaku. Ada juga koki yang memasak makanan bergizi dan aktivitas zen seperti yoga hingga meditasi.

Chan mengatakan, Renew bukanlah kegiatan yang bertujuan membantu seseorang move on dalam waktu seminggu. "Tapi, untuk mengajarkan kepada peserta tentang apa saja yang bisa membantu dalam proses itu," ucapnya, dilansir dari CNN.

Konsep Renew diinisasi Chan setelah ia berupaya melewati perpisahan dengan pasangannya sekitar lima tahun lalu. Sejak meluncurkan Renew, ia telah menarik perhatian peserta, mulai dari perempuan berusia pertengahan 20 hingga 60an. Biayanya bervariasi, tergantung pemilihan jenis kamar.

Aturan utama yang ada dalam Renew adalah tidak ada gawai. Sebab, menurut Chan, salah satu penyebab perempuan sulit untuk move on adalah gawai, di mana mereka selalu mencoba mencari informasi untuk mengisi kekosongan dalam hati.

Psikolog Naomi Arbit yang turut membantu penyembuhan di Renew menjelaskan, hubungan digital via gawai akan menyebabkan perempuan kian labil. Misalnya, pasangan yang membalas teks atau mengirim emoji, hingga menyebabkan dopamine meningkat. "Kami mencoba untuk menarik dopamine tersebut," tuturnya.

Pendiri SelfHackhaton, Patrycja Slawuta, mengatakan, meniadakan penggunaan gawai selama acara penting untuk mengatur perasaan peserta. Kurangnya teknologi memungkinkan mereka memproses emosi dan membentuk makna lebih mendalam. Cara ini memungkinkan peserta menemukan inspirasi untuk menjalani hidup lebih baik ke depannya.

Slawuta menambahkan, media sosial seperti Facebook dan Instagram kini sudah menjadi platform adiktif bagi kebanyakan orang. Dalam Renew, kami memberikan bentuk koneksi alternative dan rasa memiliki untuk jauh dari ponsel, ucap perempuan yang juga aktif memberikan penyembuhan di Renew.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement