Kamis 15 Feb 2018 01:08 WIB

Permintaan Kue Keranjang di Sukabumi Naik

Jelang Imlek, setiap hari perajin memproduksi satu ton kue keranjang.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
 Kue keranjang.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Kue keranjang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Permintaan kue keranjang di Kota Sukabumi mengalami lonjakan menjelang perayaan Imlek. Bahkan sejumlah pembuat kue keranjang kewalahan menerima pesanan kue keranjang dari pembeli.

Kondisi ini misalnya terlihat di pembuat kue keranjang di Jalan Tipar Kecamatan Citamiang, Sukabumi. "Jumlah permintaan kue keranjang tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar salah seorang pengrajin di Jalan Tipar Kota Sukabumi Afat kepada wartawan, Rabu (14/2).

Afat menerangkan, ia membuat kue keranjang hanya pada momen menjelang Imlek. Pembuatan kue keranjang tersebut sudah dilakukannya sejak 1960 hingga sekarang.

Setiap harinya ungkap Afat, jumlah kue keranjang yang diproduksinya mencapai sekitar satu ton. Sementara harga satu kilogram kue keranjang sebesar Rp 35 ribu.

Menurut Afat, saat ini permintaan kue keranjang meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2018 ini ia mampu membuat kue keranjang seberat tujuh ton. Padahal sebelumnya hanya memproduksi sebnayak empat ton.

Kenaikan jumlah permintaan ini ujar Afat salah satunya karena meningkatnya daya tarik pembeli untuk membeli makanan tersebut. Terlebih kata dia penganan tersebut menjadi salah satu makanan wajib pada saat perayaan Imlek.

Produk kue keranjangnya tersebut lanjut dia dipasarkan tidak hanya di Sukabumi melainkan sejumlah daerah lainnya seperti Bogor, Jakarta hingga Bandung.  Untuk membuat kue keranjang sambung Afat, dibutuhkan keterampilan dan perlakuan khusus. Misalnya waktu pembuatan yang cukup lama sekitar 24 jam mulai dari awal hingga pengukusan kue.

Proses pembuatan kue keranjang di tempatnya lanjut Afat dilakukan oleh sepuluh orang pekerja. Di mana mereka telah menguasai pembuatan kue keranjang dengan baik.

Selain kue keranjang, pernak-pernik Imlek pun menjadi incaran warga Sukabumi menjelang perayaan Imlek. "Pernak-pernik Imlek yang menjadi incaran warga Tionghoa seperti lampion dan bunga sakura," terang pengelola toko pernak pernik imlek di Jalan RE Martadinata Kota Sukabumi, Ye Ing, kepada wartawan.

Menurut dia, pada tahun ini omzet penjualannya diperkirakan akan mengalami peningkatan. Pasalnya kata dia sejak awal pekan lalu pembeli pernak-pernik mulai ramai berdatangan ke toko.

Bahkan ada sejumlah barang yang stoknya mulai kosong. Sehingga kata Ye Ing ia optimistis penjualan tahun ini lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement