Rabu 14 Feb 2018 22:19 WIB

Emma Watson Dukung Penanganan Pelecehan di Industri Film

Sejumlah pesohor dunia gencar mengkampanyekan #MeToo.

Emma Watson
Foto: EPA
Emma Watson

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aktris Hollywood Emma Watson pada Rabu (14/2) mendukung panduan untuk mengatasi pelecehan dan intimidasi di industri film dan televisi Inggris, saat skandal pelecehan seksual mengusik dunia kerja. Industri Film Inggris (BFI) dan Akademi Film dan Seni Televisi Inggris (BAFTA) mengatakan bahwa saluran bantuan rahasia 24/7 akan didirikan pada April untuk mendukung staf industri, dan pelatihan diberikan kepada mitra untuk menangani tuduhan serta kasus tersebut.

"Mereka bukan hanya melindungi individu, tapi juga sebagai langkah penting dalam merangkul keragaman suara yang lebih besar," ujar Watson, yang terkenal dengan perannya sebagai penyihir wanita dalam serial film fantasi "Harry Potter."

Langkah tersebut muncul saat serangkaian skandal seks di tempat kerja terus mendominasi berita utama, dengan badan amal Inggris Oxfam yang mendapat teguran atas tuduhan pelanggaran seksual di Haiti dan Chad. Hal tersebut mengikuti tahun penting untuk hak-hak perempuan setelah tuduhan melakukan kejahatan seksual, termasuk pemerkosaan, melawan pesohor Hollywood Harvey Weinstein yang memicu kampanye #MeToo, yang dibawa oleh para wanita ke media sosial untuk berbagi pengalaman tentang pelecehan.

Weinstein membantah tuduhan melakukan seks tanpa konsensual.

BFI dan BAFTA mendesak semua sektor industri film untuk mengadopsi pedoman tersebut, yang bertujuan untuk menghapuskan intimidasi dan pelecehan, dan mendukung korban secara lebih efektif. "Ini adalah langkah penting untuk menjadi industri yang saya percaya kita semua benar-benar berkeinginan menjadikannya: inklusif, adil, terbuka dan menawarkan kesempatan yang sama untuk semua orang," demikian kepala BFI Amanda Nevill.

Pengumuman tersebut menyusul pelaksanaan sebuah penyelidikan pada Selasa mengenai pelecehan seksual di tempat kerja oleh Komite Wanita dan Kesetaraan dari semua partai di parlemen Inggris.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement