REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi tidur merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas tidur. Posisi tidur yang salah dapat menimbulkan beragam keluhan kesehatan.
"Posisi tidur yang salah dapat menyebabkan kram otot, menghambat sirkulasi dan membuat Anda merasa sakit," ungkap Direktur Sleep Assessment and Advisory Service, Profesor Chris Idzikowski seperti dilansir Mirror.
Sebaliknya, posisi tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas tidur. Tak hanya itu, posisi tidur yang tepat juga dapat meringankan beberapa keluhan seperti keluhan penyakit asam lambung hingga nyeri akibat PMS. Berikut ini adalah posisi-posisi tidur terbaik untuk sembilan keluhan seperti dilansir Mirror.
PMS
PMS kerap menimbulkan gejala tak nyaman seperti perubahan suasana hati, kembung dan kram. Dalam kondisi ini, hindari posisi tidur meringkuk seperti bayi dalam kandungan ataupun posisi tidur tengkurap.
Tidur dalam posisi menyaping sambil meringkuk akan membuat ligamen payudara yang terasa nyeri semakin kencang akibat tarikan gravitasi. Sedangkan posisi tengkurap akan memberi beban dan tekanan pada rahim sehingga dapat menyebabkan iritasi dan lebih banyak kram.
Penulis The Good Sleep Guide Sammy Margo mengatakan posisi terbaik saat PMS adalah tidur telentang. Tambahkan bantal di bawah lutut untuk mencegah tulang belakang bagian bawah melengkung terlalu banyak. Letakkan lengan di kedua sisi dalam posisi nyaman. Jika masih terasa nyeri, tambahkan satu bantal lagi di bawah lutut.
Nyeri Pinggul
Sekitar 15 persen orang dewasa mengalami bursitis atau 'pinggul pelari'. Penderita bursitis akan merasa nyeri akibat inflamasi yang terjadi di sendi pinggul. Pada kondisi ini, hindari tidur menyamping pada satu sisi karena dapat memberi tekanan pada pinggul. Posisi tidur terbaik untuk nyeri pinggul adalah tidur telentang. Tidur akan terasa lebih nyaman jika satu buah bantal diletakkan di bawah lutut.
Nyeri Rahang
Menggemeretakkan gigi saat tidur di malam hari dialami sekitar delapan persen orang dewasa. Biasanya ini berkaitan dengan stres, kecemasan maupun gangguan tidur. Gerakan gemeretak gigi dapat menimbulkan rasa sakit pada gigi maupun rahang. Jika dibiarkan, kondisi ini bahkan bisa mengubah bentuk wajah.
Untuk orang-orang yang mengalami masalah serupa, Idzikowski menyarankan posisi tidur telentang. Posisi tidur ini akan membuat bagian rahang bawah kembali ke posisi alami dan otot wajah menjadi lebih rileks. Agar tidak berganti posisi saat tidur, letakkan tangan di kedua sisi.
"Tidur telentang dengan bibir tertutup tapi gigi terbuka (tidak saling menyentuh)," jelas Idzikowski.
Leher Tegang
Bantal yang membuat posisi kepala terlalu naik atau terlalu turun akan memberi tekanan pada tulang belakang serviks, menegangkan otot leher dan menyebabkan dengkuran. Orang yang mengalami nyeri karena leher yang kaku sebaiknya tidur telentang sambil menjaga kondisi leher tetap lurus.
Mendengkur
Kecenderungan mendengkur saat tidur bisa diringankan dengan posisi tidur yang lebih baik. Jika tak ada keluhan lain, tidur tengkurap dapat mencegah dengkuran karena otot tenggorokan tidak akan mengendur ke belakang.
Akan tetapi, posisi tengkurap tidak dianjurkan untuk orang yang mendengkur dan mengalami gigi yang bergemeretak. Alasannya, posisi tidur tengkurap dapat membuat kecenderungan gemeretak gigi menjadi lebih buruk.
Tak hanya itu, posisi tidur tengkurap juga dapat menyebabkan beberapa masalah saraf di bagian atas tubuh. Masalah ini bisa timbul jika jumlah bantal yang digunakan terlalu banyak atau terlalu sedikit sehingga mempengaruhi posisi leher dan posisi tulang belakang.