Sabtu 10 Feb 2018 12:55 WIB

Meet Me After Sunset Gambarkan Dongeng Melalui Visual

Tim berusaha menampilkan keindahan yang puitis melalui gambar.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gita Amanda
Aktor dan aktris film Meet Me After Sunset di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Aktor dan aktris film Meet Me After Sunset di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Ada yang berbeda ketika menonton Meet Me After Sunset. Penonton akan melihat film berlatar malam hari dengan penuh bintang dan bulan yang besar. Di samping itu, di tengah cerita akan melihat animasi.

Sutradara Meet Me After Sunset Danial Rifki menuturkan bahwa 70 persen keadaan siang memang diubah menjadi malam hari. "Itu emang bikin cost production lumayan berat dan harus detail," papar Danial kepada Republika.co.id di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2) lalu.

Konsep bercerita ingin ditampilkan berbeda oleh tim produksi Meet Me After Sunset ini. Danial dan tim berusaha menampilkan keindahan yang puitis melalui gambar.

"Kita cari karena kita belum pernah film yang berdongeng seperti ada kunang-kunang dan meteor, jadi seakan-akan seperti dunia dongeng," lanjutnya.

Referensi yang digunakan untuk film ini pun banyak. Selain itu, penggunaan Computer Generated Imagery (CGI) atau grafis pada film juga menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan waktu berbulan-bulan. Untuk animasinya pun sudah dipersiapkan bahkan dari awal perencanaan film.

Untuk menghindari mispresepsi tentang kesamaan film, Danial mengaku tidak khawatir. "Ini terjadi di semua film ataupun karya tulis seperti novel, pasti ada kesamaan sedikit. Berbeda halnya jika plagiat, hasilnya akan sama persis," paparnya.

Film Meet Me After Sunset akan tayang pada 22 Februari mendatang. Film ini mengisahkan cinta segitiga remaja dari Vino (Maxime Bouttier), Gadis (Agatha Chelsea) dan Bagas (Billy Davidson).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement