Jumat 09 Feb 2018 19:36 WIB

Marah karena Lapar Kini Masuk Kamus Oxford

Kata hangry merupakan gabungan dari kata lapar dan marah.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layaknya manusia, bahasa juga mengalami perkembangan menyesuaikan kultur yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, sebuah kamus setidaknya selalu direvisi dan diperbaharui lima tahun sekali agar selalu mengikuti perkembangan zaman.

Seperti halnya dalam kamus bahasa Inggris Oxford. Baru-baru ini Oxford meresmikan sebuah kata yang sebelumnya merupakan bahasa tidak baku. Kamus Oxford kini memiliki kata yang bisa mewakili perasaan lapar hingga merasa ingin marah hanya dengan satu kata yaitu 'hangry'.

Hangry merupakan gabungan dua kata 'hunger' yang berarti lapar dan 'angry' yang berarti marah. Dalam kamus Oxford edisi terbaru, Hangry diartikan sebagai kata yang menyatakan kemarahan karena disebabkan kekurangan makanan. Perasaan ini bisa menyebabkan perubahan secara emosional. Bisa juga diartikan beri aku makan atau ku bunuh kau.

Meski hanya sekadar bahasa slang, kata yang baru saja diresmikan dalam kamus Oxford ini sebelumnya telah popular dan banyak digunakan oleh masyarakat terutama mereka yang hidup di abad 21. Namun jauh sebelum itu, kata hangry sebenarnya telah digunakan sejak 1956. Kata hangry sebelumnya pernah ditemukan dalam sebuah artikel di jurnal psychoanalytic.

Selain hangry, beberapa kata slang yang pernah dimasukkan sebagai kata resmi di kamus bahasa Inggris Oxford yaitu brunch untuk mendefenisikan sarapan (breakfast) dan makan siang (lunch). Bersamaan dengan hangry, setidaknya ada 1.100 kata lainnya yang juga baru saja diresmikan dalam kamus Oxford seperti mansplain, me time dan swag, dilansir dari Fox News.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement