Selasa 06 Feb 2018 02:31 WIB

Sandwich Subway Singapura Ingin Jadi Produk Halal

Keinginan tersebut memicu munculnya petisi 'Dont Go Halal'.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Wanita melalui salah satu gerai sandwich Subway di Inggris.
Foto: EPA
Wanita melalui salah satu gerai sandwich Subway di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Makanan cepat saji tersohor, Subway, mulai mempertimbangkan pasar halal dengan tidak lagi menjual hidangan babi. Namun, reaksi pasar sangat beragam.

Dilansir Independent Singapura, Senin (5/2), sejumlah pelanggan meminta agar Subway tetap menjual makanan non-halal. Mereka masih ingin daging babi dalam menu. Sejumlah pihak pun mulai mengampanyekan boikot Subway karena hal ini.

Perdebatan muncul di Twitter sejak Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS) mengeluarkan pernyataan Subway tertarik pada industri makanan halal. WFTV melaporkan muncul petisi 'Please Don't Go Halal' pada hari ini.

Dilansir Asia One, sebanyak 60 gerai Subway di Singapura segera punya sertifikat halal. Subway Singapura juga mengeluarkan pernyataan ada 60 cabang yang berhenti menjual babi.

Mereka merilis daftar lengkapnya di laman Facebook. Beberapa diantaranya di Bugis Junction, Causeway Point, Punggol Plaza, Downtown East dan Jurong Point.

Dalam menunya, kini regular bacon diganti dengan chicken bacon. Dilansir Marketing-Interactive, Michelle Lee sebagai Kepala Pemasaran wilayah Southeast Asia/Hong Kong/Macau mengatakan langkah ini merupakan respons kebutuhan konsumen. "Kami ingin komunitas luas di Singapura merasakan produk kami," kata dia.

Subway adalah gerai restoran asal Amerika yang memiliki banyak cabang di berbagai negara. Ia menjadi fast food restaurant chain kedua terbesar di dunia menurut jumlahnya yakni 36.899 cabang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement