Jumat 02 Feb 2018 19:05 WIB

Meghan Markle Bukan Kali Ini Saja Langgar Protokol

Pangeran Harry agaknya juga tidak keberatan dengan protokol yang dilanggar.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Meghan Markle mengenas setelan jas saat mendampingi Pangeran Harry di acara resmi, Kamis (1/2).
Foto: AP
Meghan Markle mengenas setelan jas saat mendampingi Pangeran Harry di acara resmi, Kamis (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Calon anggota Kerajaan Inggris Meghan Markle kembali melanggar protokol yang sudah ditetapkan. Tunangan Pangeran Harry tersebut kali ini tidak menaati peraturan berpakaian demi tetap bisa menunjukkan gaya sendiri.

Inside pelanggaran protokol bukan pertama kali dilanggar Meghan. Rencananya nanti saat perkawinannya, Meghan akan menyampaikan pidato. Hal tersebut memang lazim bagi perkawinan di Amerika. Namun, tidak untuk acara perkawinan di Inggris. Apalagi untuk perkawinan seorang anggota kerajaan.

Pangeran Harry agaknya tidak keberatan dengan dilanggarnya sejumlah kebiasaan itu. Buktinya, ia pun mendobrak kebiasaan di Kerajaan Inggris.

Saat pesta perkawinannya, Harry menginginkan kue dengan rasa pisang alias banana cake. Harry memang sangat menggemari buah itu. Biasanya sebuah pernikahan Kerajaan Inggris akan menyajikan kue dalam rasa 'normal' seperti vanila.

Kemarin (1/2), mantan bintang "Suits" ini menghadiri acara Endeavour Fund Awards, sebuah acara resmi untuk menghormati prajurit pria dan wanita di Goldsmith's Hall di London. Dalam kesempatan tersebut dia mengenakan celana dan tuksedo hitam rancangan Alexander McQueen.

Saat memasuki gedung acara hujan pun turun, meski begitu tampilannya tetap memesona dengan berlindung di bawah payung abu-abu. Meskipun pakaiannya unik, pilihan Markle untuk mengenakan setelan jas dan bukan gaun, yang khas untuk acara resmi, tidak mengherankan.

Sebelum peristiwa menggunakan tuksedo, dia pun pernah keluar untuk datang ke acara radio di London dengan tatanan sanggul yang berantakan. Dia pun sempat menggunakan anting-anting tidak serasi, sampai menggunakan tas punggung ketimbang tas yang digenggam, dilansir dari laman Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement