Jumat 02 Feb 2018 14:39 WIB

Bahaya yang Mengintai di Balik Microwave

Microwave ternyata mengeluarkan emisi yang sangat jahat pada lingkungan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
Microwave
Foto: Republika/Darmawan
Microwave

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Microwave selama ini dianggap sebagai penyelamat perut kelaparan karena bisa menyajikan makanan cepat saji dengan usaha minim. Namun ternyata, usaha minim ini bukan tanpa efek samping.

Dilansir Daily Mail, microwave ternyata mengeluarkan emisi yang sangat besar dan sangat jahat pada lingkungan. Perangkat dapur ini memproduksi emisi karbon dioksida setara dengan emisi dari tujuh juta mobil per tahunnya.

Penelitian terbaru menyebut microwave-microwave yang ada di Eropa telah menyumbang delapan juta ton emisi karbon dioksida setiap tahun. Mereka mengonsumsi sekitar 9,4 terawatt per jam (TWh) dalam periode tersebut.

Telur Bisa Meledak dalam Microwave

Inggris menjadi negara yang paling dominan menggunakan microwave. Sebagian besar penduduknya makan makanan siap saji dari alat ajaib ini. Angka ekonominya mencapai 12,4 juta dolar AS per hari.

Penelitian yang dirancang oleh para peneliti dari Universitas Manchester menjadi studi komperhensif pertama yang menyajikan imbas microwave pada lingkungan. Ini menjadi langkah awal penyelamatan.

"Microwave menghempaskan 7,7 juta ton karbon dioksida per tahun. Jumlah emisi yang sama dikeluarkan oleh 6,8 juta mobil," katanya.

Listrik 9,4 terawats per jam yang dikonsumsi microwaves sama seperti tenaga listrik yang dihasilkan tiga pembangkit tenaga gas per tahun. Pemakaian individu sebesar 573 kilowatt per jam (kWH) semasa hidup alat selama delapan tahun sama seperti konsumsi listrik tujuh lampu LED yang terus menyala selama tujuh tahun tanpa padam.

Para peneliti mencoba menyadarkan penduduk dengan temuan ini. Berharap penggunaan microwave tak meningkat mencapai 135 juta unit pada 2020 seperti yang diprediksikan.

Pemimpin penelitian Dr Alejandro Gallego-Schmid dari School of Chemical Engineering and Analytical Science mengatakan membuang microwave juga menjadi salah satu cara mempertinggi aliran limbah di dunia. Ini terkait masa hidupnya.

Salah satu faktor utama mempertinggi limbah adalah berkurangnya masa hidup microwave dibanding 20 tahun lalu. Microwave yang diproduksi saat ini punya masa hidup antara enam sampai delapan tahun. Padahal tahun 90an, microwave bisa awet sampai 15 tahun.

Temuan menyadarkan bahwa makan makanan cepat saji bukan saja buruk untuk kesehatan tapi juga pada lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement