REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Seorang mantan peragawati remaja menuduh pesulap David Copperfield melakukan pembiusan dan melakukan kekerasan seksual pada 1988 setelah pesohor itu menjadi juri dalam lomba peragawati di Jepang, yang dia ikuti. Copperfield (61 tahun) mengatakan dalam pernyataan di Twitter dan Instagram pada Rabu (24/1) bahwa dia mengaku salah melakukan pelecehan seksual pada masa lalu dan akan menghadapi masalah lain.
Beberapa jam kemudian, laman berita hiburan The Wrap menerbitkan tuduhan Brittney Lewis, yang mengatakan Copperfield mengundangnya ke salah satu acaranya di Kalifornia setelah bertemu dengannya pada lomba September 1988 saat berusia 32 tahun dan dia berusia 17 tahun. Selama perjalanan itu, dia dibius dan diserang, kata The Wrap mengutip Lewis.
"Dia mencium wajah saya dan kemudian saya mengingat dia berada di tubuh saya dengan wajahnya," kata laman tersebut mengutip ucapannya, "Aku benar-benar tidak bisa berpikir apa-apa."
"Keesokan paginya, dia ingin saya tahu bahwa tidak ada yang terjadi karena saya di bawah umur," kata Lewis.
Tuduhan tersebut tidak dapat dipastikan langsung secara mandiri. Lewis tidak bisa segera dihubungi untuk memberikan tanggapan.
Juru bicara Copperfield, Staci Wolfe, menolak berkomentar mengenai laporan Lewis. "Seperti yang Anda tahu, David membuat pernyataan tentang #MeToo di sosial medianya, tapi kami tidak akan berkomentar mengenai cerita ini," kata Wolfe dalam surat elektronik, merujuk pada gerakan dalam jaringan #MeToo oleh korban pelecehan atau pelecehan seksual.
Beberapa tuduhan tentang pelecehan seksual pada aktor, pembuat film dan agen laki-laki telah mengguncang Hollywood sejak Oktober 2017, menyebabkan banyak pemain penting dalam industri tersebut dipecat, dipaksa turun, atau turun dari proyek kreatif. Di Amerika Serikat, skandal tersebut juga memberi dampak pada pria dalam dunia politik, bisnis dan tempat kerja, mengilhami gerakan #MeToo.
Copperfield dituduh melakukan serangan seksual pada 2007 oleh mantan ratu kecantikan Lacey Carroll, namun kasus tersebut akhirnya tidak ada penjelasan resmi. Dalam pernyataan dalam jaringannya yang memuji gerakan #MeToo, Copperfield meminta masyarakat untuk tidak bertindak menghakimi saat seseorang dituduh melakukan pelecehan seksual.
"Bayangkan bagaimana rasanya, percaya pada gerakan tersebut, dan juga telah pernah terkena salah tuduhan di hadapan publik sebelumnya," tulis Copperfield di Instagram.
"Sementara saya menghadapi masalah yang lain, saya ingin gerakan ini terus berkembang. Selalu dengar, dan pertimbangkan semuanya dengan hati-hati, tapi tolong demi semua orang jangan terburu-buru menghakimi," ujarnya. Copperfield, yang memiliki nama asli David Kotkin, terkenal karena sulapnya, termasuk membuat Patung Liberty menghilang dan berjalan menembus Tembok Besar Cina.