Selasa 23 Jan 2018 07:14 WIB

Ombak Simeulue Pikat Peselancar Asing

Memiliki ombak besar, tinggi, dan menggulung panjang.

Peselancar nasional asal Bali penyandang prestasi peringkat satu Asia, Rio Waida, melakukan manuver saat mengikuti kejuaraan Aceh Surfing International Championship, di Pantai Matanurung, Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue, Aceh, Kamis (26/10).
Foto: Antara/Ampelsa
Peselancar nasional asal Bali penyandang prestasi peringkat satu Asia, Rio Waida, melakukan manuver saat mengikuti kejuaraan Aceh Surfing International Championship, di Pantai Matanurung, Pulau Simeulue, Kabupaten Simeulue, Aceh, Kamis (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID,  BLANGPIDIE, ACEH -- Sejumlah wisatawan asing atau mancanegara mengaku sangat menyukai bermain selancar (surfing) di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Daerah kepulauan itu dikenal memiliki ombak yang besar, tinggi, dan menggulung panjang.

"Saya sudah 55 tahun main surfing dan jet ski di seluruh dunia. Laut Simeulue bagus ombaknya," kata Peter, salah seorang wisman asal Swedia di Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Senin (22/1).

Peter bersama tiga rekannya yang berasal dari Belanda singgah di Aceh Barat Daya usai menempuh perjalanan darat dari Banda Aceh menuju Simeulue melalui Pelabuhan penyebrangan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan.

Peter berkata, ombak laut di Kabupaten Simeulue sangat bagus untuk surfing dan olahraga jet ski, karena memiliki ombak besar hampir sama dengan Laut Papua, Lombok, Maluku, Sulawesi, Bali, dan Sumbawa.

Hanya saja, lanjut dia, harga sewa kamar penginapan (hotel) di Kabupaten Simeulue, masih tergolong mahal bila dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, yakni mencapai Rp 400 ribu per orang per malam.

"Selama berada di sana, saya menginap di losmen yang harganya Rp 100 ribu per malam. Kalau hotel mahal, karena kita jalan-jalan, main jet ski, surfing pulang lagi malam tak mau bayar Rp 400 ribu satu orang. Kalau Rp 100 ribu bagus," ungkapnya dalam bahasa Indonesia.

Ia mengaku, sebelumnya, sudah satu bulan berada di Simeulue khusus untuk berselancar, dan jet ski bersama tiga rekannya. Berhubung visa habis, mereka terpaksa harus balik lagi untuk proses perpanjangan di kantor Imigrasi Banda Aceh. "Ini balik lagi ke Pulau Sinabang melalui Labuhan Haji. Rencana kami kali ini sampai ke Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil," ungkapnya.

Wisman ini juga mengaku sudah pernah datang ke Pulau Banyak beberapa tahun lalu dengan cara menyewakan perahu pancing milik nelayan setempat. "Saya sudah empat kali datang ke Pulau Balai, Kecamatan Pulau Banyak. Untuk menuju Pulau Tuangku dan Pulau Bengkaru, saya sewa perahu pancing nelayan, karena belum tersedianya kapal," ungkapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement