REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Citra Visual Sinema mempersembahkan produksi film terbaru, FLIGHT 555. Film ini latar di dalam pesawat Boeing747-400 dan akan rilis pada 18 Januari 2017
Sebanyak 38 orang pemain peran terlibat dalam film FLIGHT 555 ini. Termasuk bintang-bintang populer seperti Mikha Tambayong, Tarra Budiman, Gisella Anastasia, Mathias Muchus, Jaja Mihardja, Mo Sidik, Rian DMasiv, Inggrid Widjanarko, Arafah Rianti, dan banyak pemeran lainnya.
Film yang disutradarai oleh Raymond Handaya ini diawali dengan tokoh utama Putu (Tarra Budiman) yang harus pulang ke Bali lantaran ayahnya sakit keras. Ia bergegas naik pesawat Komodo Air dengan nomor penerbangan 555.
Tiba di bandara, Putu dititipi dua orang anak bernama Raffi dan Tita. Raffi dan Tita akan liburan ke Bali dan pergi menggunakan pesawat yang sama dengan Putu.
Penumpang Komodo Air 555 ini ternyata sangat beragam mulai dari artis, hingga penumpang biasa lainnya. Ada Rian DMasiv, pria sombong yang mengaku wakil rakyat (Mathias Muchus), Kakek Jaja (Jaja Mihardja) yang diperebutkan oleh nenek centil (Inggrid Widjanarko) dan nenek sigap (Yessi Kenyang), dokter hewan (Zamuel Zylgwyn), para pramugari yaitu Shantal(Mikha Tambayong), Inta (Gisella Anastasia), Ladya (Meriza Febriani) dan lain sebagainya.
Penerbangan pesawat Komodo Air 555 rute Jakarta-Bali ini dipimpin oleh pilot Julius (Julius Sitanggang) danco-pilot Awwe (Andi Wijaya). Saat pesawat ini mengudara terjadilah pembajakan.
Seorang pemuda Papua (Abdur Arsyad) dan rekannya dari Sunda (Anyun Cadel) memaksa membelokkan pesawat ke Papua. Tapi beraksi pula pembajak lain (Rusmedie Agus) yang menuntut tebusan Rp 5 miliar serta minta pesawat pergi ke Kupang.
Putu yang menemukan sepucuk pistol di toilet turun tangan memaksa agar pesawat tetap ke tujuan semula. Putu terekam oleh ponsel penumpang dan menjadi viral karena Putu mengaku membajak pesawat karena putus dengan pacarnya, Talisa (Marsya Doeni).
Sutradara Raymond Handaya mengatakan film ini menggunakan judul flight yang berarti penerbangan. Sementara angka 555 berarti hahaha yang diambil dari bahasa Thailand.
Raymond melihat selama ini film pembajakan pesawat selalu serius. Orang lain, Raymond menuturkan, selalu mengatakan pembajakan dikategorikan bencana dan sebaiknya tidak dibuat film komedi.
"Aku juga enggak pernah menemukan film pembajakan tapi genrenya komedi. Ya sudah kita coba bikin dengan versi kita saja," ujar Raymond di XXI Epicentrum Kuningan Jakarta Selatan.
Proses syuting di pesawat pun membutuhkan perjuangan. Syuting di dalam pesawat ternyata sangat panas. Kru film harus membawa penyejuk udara (AC) sendiri.
"Di pesawat itu panas, kita nggak mungkin nyalain mesin. Kita harus bawa AC sendiri," katanya.