REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Kendall Jenner memicu kontroversi setelah ia tampil dalam gelaran Milan Fashion Week. Kehadirannya di ajang fesyen tersebut dikecam lantaran ia terlihat mengenakan mantel bulu.
Kendall Jenner terlihat mengenakan mantel bulu setelah tampil di catwalk DSquared2 pada Ahad (14/1) waktu setempat dengan jaket besar yang diselimuti kain satin. Kritik yang ditujukan kepada model Calvin Klein itu pun bermunculan. Akan tetapi, hingga saat ini baik Kendall ataupun manajemennya belum memberikan konfirmasi apa pun.
Mimi Bekhechi selaku Direktur Program Internasional pada People for the Ethical Treatment of Animal (PETA), ikut angkat bicara. "Merek-merek besar, seperti Michael Kors dan Gucci meninggalkan material bulu. Langkah serupa kini juga diikuti oleh Norwegia yang dikenal sebagai produsen mantel bulu. Orang tidak akan melihat lagi gunungan bulu dari bangkai hewan mondar-mandir di catwalk," kata Bekhechi dilansir dari laman Independent, Selasa (16/1).
"Di peternakan, rubah, rakun, dan kelinci biasanya dimasukkan dalam kandang yang sempit dan tidak dapat bertingkah laku sesuai kodrat mereka agar bisa diambil bulunya. Mereka dibunuh bahkan ada yang dikuliti hidup-hidup demi diambil bulunya. Tidak ada alasan untuk meneruskan tindakan sadis ini. PETA akan terus menekan dan mengkritisi produsen fesyen dan selebriti yang masih menggunakan material bulu asli," imbuhnya.
Di Twitter, kritik juga dilayangkan oleh para warganet setelah melihat penampilan Kendall Jenner. "Ini adalah hal yang menyedihkan. Terlepas dari kematian hewan-hewan demi diambil bulunya, apa yang dilakukan seorang role model bisa memengaruhi masyarakat. Seharusnya mereka dan para desainer mempertimbangkan dari segi moral mengenai apa yang dilakukannya," kicau warganet bernama Sarah Kirby di Twitter.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
