Selasa 16 Jan 2018 13:45 WIB

Presiden Prancis Minta Baguette Masuk UNESCO

Rep: Sri Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
baguette.
Foto: Google
baguette.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada hari Jumat, bergabung dengan para tukang roti untuk membawa baguette tradisional Prancis. Ia meminta agar roti baquette yang telah dianggap salah satu kekayaan budaya dunia itu masuk dalam daftar "warisan tak berwujud" (intangible heritage) UNESCO.

Seruan tersebut muncul setelah seni pembuat pizza Naples disetujui oleh Komite Warisan Dunia UNESCO pada Desember 2017. Ia mengatakan roti baguette telah dikenal di seluruh dunia.
 
"Kita harus mempertahankan keunggulan dan keahlian kita, dan karena alasan inilah seharusnya terdaftar sebagai warisan, " kata Macron kepada sekelompok tukang roti master di istana kepresidenan Elysee di Paris.
 
Dominique Anract, Kepala Konfederasi Produsen Roti dan Kue Kering Nasional, mengatakan baguette sebagai makanan "luar biasa". Roti itu terbuat dari tepung, air, garam dan ragi. Makanan ini harus mendapatkan tempat dalam warisan dunia.
 
Seiring dengan menara Eiffel, baguette merupakan salah satu simbol utama Prancis.
"Baguette adalah bagian dari kehidupan sehari-hari di Prancis dan roti itu memiliki sejarah khusus," kata Macron.
 
Anract mengatakan, makan roti baguette telah menjadi tradisi pagi, siang, dan malam bagi orang Perancis. Jika pizza dimasukkan dalam daftar warisan dunia, begitu pula seharusnya roti baguette.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement