REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Girl group asal Korea Selatan, Apink, kembali mendapatkan ancaman bom di lokasi acara mereka, Sabtu (6/1) sore waktu setempat. Akibatnya, Girl band bentukan Plan A Entertainment ini terpaksa membatalkan acara fansign.
Dilansir dari Soompi, seseorang menelepon sebuah toko elektronik di Guri, di Provinsi Gyonggi, yang terletak di sebelah timur Seoul, Korea Selatan, pada pukul 16:15 waktu setempat. Penelpon yang tidak menyebutkan namanya tersebut memberi peringatan bahwa dirinya telah meletakkan sebuah bom di toko tersebut. Apink dijadwalkan melakukan acara di toko itu pada pukul 17.00 waktu setempat.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran kemudian mengevakuasi sekitar 200 pembeli dari toko tersebut. Polisi juga melakukan pencarian bom di dalam toko dan sekitar bangunan.
Sebuah sumber dari departemen kepolisian menyatakan, penelepon tidak secara langsung menyebut Apink. “Namun mengingat dari suaranya dan kecenderungan kejahatan tersebut, sangat mungkin bahwa ini adalah orang yang sama yang mengirim ancaman bom dimana Apink muncul untuk kegiatan sebelumnya,” kata kepolisian.
Polisi kemudian membatalkan acara Apink tersebut sebagai upaya pencegahan.
Apink sudah menerima teror seperti ancaman bom sejak Juni 2017 dan terus berulang pada beberapa kegiatan ketika girl band yangberdiri sejak 2011 dijadwalkan hadir. Setidaknya ada lebih dari 30 ancaman bom hingga akhir tahun lalu.
Namun, kepolisian di Korea Selatan belum bisa menangkap pelaku karena penelepon diketahui berada di luar negeri. Berdasarkan analisis audio dari Layanan Forensik Nasional Korea, ancaman bom itu dibuat oleh orang yang sama, yakni seorang pria Korea-Amerika yang tinggal di Kanada.
Atas permintaan polisi Korea dan agensi Apink, Interpol telah merilis Red Notice tentang tersangka.
Apink dijadwalkan akan menggelar konser mereka bertajuk PINK SPACE 2018 pada 12 hingga 13 Januari di Stadion Handball, Seoul Olympic Park.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
